Atasi Stunting! Dinkes Lubuklinggau Berikan Makanan Tambahan dan Susu

Atasi Stunting! Dinkes Lubuklinggau Berikan Makanan Tambahan dan Susu

Kadinkes Lubuklinggau Erwin Armeidi--

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID - Dalam mengatasi masalah Stunting, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lubuklinggau bersama tim penanganan stunting, memberikan makanan tambahan khusus mereka yang masuk kategori stunting.

Sebanyak 192 batita di Kota Lubuklinggau masuk kategori stunting. Dari jumlah itu sekitar 30 kondisinya bisa dikatakan gawat karena berada dibawah garis merah.

Data tersebut berdasarkan data stunting yang tercatat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lubuklinggau.

Kadinkes Kota Lubuklinggau Erwin Armeidi mengatakan,"Semuanya (192) kita berikan makanan tambahan tetapi khusus sekitar 30 anak yang berada dibawa garis merah selain makanan tambahan kita berikan juga susu," katanya. 

BACA JUGA:Puluhan Warga Kena DBD, Begini Penjelasan Kadinkes Lubuklinggau

Menurut Erwin, pemberian makanan tambahan dan susu tersebut dilakukan untuk mempercepat perkembangannya agar bisa menyusul perkembangan bayi yang lain.

Pemberian makanan tambahan plus susu formula itu tambah Erwin baru berjalan satu bulan. "Saat ini petugas melakukan pengecekan di folder before - after untuk mengetahui perkembangannya," jelas Erwin.

Dari hasil perkembangan tersebut lanjutnya, baru bisa dilakukan tindakan. "Jika ternyata tumbuh kembangnya tidak ada kemajuan kita harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut,"  kata Erwin.

Sebab lanjutnya akan ada pertanyaan ada apa dengan anak tersebut jika makanan tambahan dan susu sudah diberikan tetapi tidak ada perkembangan.

BACA JUGA:Dinkes Lubuklinggau Tetap Buka Gerai Vaksin Covid-19

"Bisa jadi ada sakit bawaan atau apa, nah kalau ini terjadi kita harus mengobati dulu penyakitnya," katanya.

Sebab lanjut Erwin, jika penyakitnya tidak diobati maka makanan tambahan dan pemberian susu tambahan tidak akan berjalan efektif.

Namun bila hasilnya dalam satu bulan ini sudah baik, pemberian makanan tambahan distop dan dialihkan kepada anak/bayi yang lainnya.

Dengan apa yang dilakukan tim percepatan penanganan stunting ini lanjutnyan diharapkan kasus stunting di Kota Lubuklinggau Tidak ada lagi. "Targetnya zerro stunting," pungkas Erwin.(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: