Masyaallah! Inilah Tanda-Tanda Haji Mabrur, Simak di Sini

Masyaallah! Inilah Tanda-Tanda Haji Mabrur, Simak di Sini

Haji mabrur itulah pahala yang dikejar oleh seluruh umat muslim yang melaksanakan ibadah haji----

LINGGAUPOS.CO.ID  - Saat ini seluruh umat islam sedang memasuki musim haji, dimana puncaknya adalah saat wukuf di Arafah tanggal 10 Dzulhijjah.

Menjadi haji mabrur adalah dambaan bagi semua umat islam yang tengah menjalankan rukun islam yang kelima di tanah suci Mekkah yakni ibadah haji.

Haji mabrur sendiri merupakan manasik yang tidak mengandung maksiat didalamnya baik yakni perilaku, ucapan hingga makanan-makanan yang dikonsumsi.

Haji mabrur, itulah pahala yang dikejar oleh seluruh umat muslim yang melaksanakan ibadah haji.  

BACA JUGA:Idul Adha 2023 Muhammadiyah Lebih Dahulu, Begini Penjelasan Abdul Mu'ti

BACA JUGA:SKK Migas Berkomitmen Dorong Penerbitan Aturan Tata Kelola Sumur Minyak Masyarakat

Haji mabrur diibaratkan haji yang benar. Allah SWT menjanjikan pahala surga bagi mereka yang meraih predikat haji mabrur.

Hadis Bukhari yang artinya "Tidak ada balasan yang setimpal bagi haji mabrur kecuali surga," 

Memang tak mudah meraih predikat haji mabrur.

Hanya hamba yang ihlas dan mampu melaksanakan ibadah dengan khususklah yang mendapat haji mabrur.

BACA JUGA:Menyembelih Hewan Kurban saat Idul Adha Tidak Sembarangan, Berikut 15 Larangan Wajib Dihindari

BACA JUGA:Bus Pangeran Dilempar Batu di Jalinsum Muratara, Satu Anak Jadi Korban, Begini Kondisinya

Haji mabrur hak mutlak Allah. 

Bahkan ada yang hanya berniat sungguh-sungguh dan ibadah yang baik bisa mendapatkan pahala haji mabrur.

Terkadang orang tersebut tidak berangkat haji ke tanah suci. Seperti halnya kisah tukang sol sepatu yang menyedekahkan seluruh uang untuk berangkat haji kepada janda miskin yang kelaparan. 

Karena uangnya habis diapun tidak berangkat haji, namun Allah justru memberinya pahala haji mabrur.

BACA JUGA:Prediksi Idul Adha BMKG dan BRIN Sama, Begini Posisi Hilal pada 18 Juni 2023

BACA JUGA:30 Santri Misro Arafah Lubuklinggau Ikuti Pelatihan Dasar Jurnalistik Bersama Linggau Pos Media Group

Begitupula kisah Abdullah bin Mubarak yang terhenti perjalanan hajinya dan menolong keluarga miskin yang kelaparan sehingga terlambat ke tanah suci diberi Allah pahala haji mabrur. 

Begitu mulianya haji mabrur sehingga Allah menjanjikan surga bagi yang meraihnya.

Lantas seperti apa ciri-ciri haji mabrur itu? Jawabannya sangat singkat. Mereka yang bisa meninggalkan perbuatan maksiat dan ibadahnya menjadi lebih baik dari sebelumnya maka itulah yang dinamakan haji mabrur. 

Dalam kitab Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa'I oleh Jalaluddin as-Suyuthi, dijelaskan bahwa salah satu bukti seseorang telah mencapai haji mabrur adalah ketika ia menjadi lebih baik dari sebelumnya dan berusaha mengurangi perbuatan maksiat.

BACA JUGA:Dua Warga Megang Sakti Musi Rawas Dicegat Ketika Melintas di Jalinsum Muratara

BACA JUGA:5 Berita Trending Senin 12 Juni 2023, Pemerintah Tetapkan Libur Nasional Idul Adha, Muhammadiyah Berikan Saran

Haji mabrur memiliki beragam arti. Menurut M. Quraish Shihab dalam buku berjudul M. Quraish Shihab Menjawab, mabrur berasal dari bahasa Arab ‘barra’ yang berarti surga, benar, diterima, pemberian, dan keluasan dalam kebaikan.

Ibnu Khalawaih, seperti yang diungkapkan dalam kitab Nayl Al-Awtar oleh asy-Syakawani, mengartikan haji mabrur adalah haji yang diterima Allah atau maqbul.

Kemudian, Hafidz Muftisany Nawari dalam bukunya berjudul Berburu Haji Mabrur dijelaskan bahwa haji mabrur adalah haji yang tidak tercemar dosa, diterima Allah, dan tidak ada kesombongan di dalamnya. 

Ibadah haji mabrur merupakan bentuk ibadah yang sempurna dan dicintai oleh Allah.

BACA JUGA:Soal Pemerintah Putuskan Idul Adha pada 18 Juni 2023, Begini Prediksi BRIN Tentang Hilal

BACA JUGA:Muhammadiyah Minta Hari Cuti Bersama Ditambah, Apa Dasarnya? Perbedaan Hari Raya Idul Adha 2023 Terjadi Lagi

Menurut ulama ahli tafsir Alquran, Profesor Quraish Shihab dalam bukunya berjudul 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui, haji mabrur adalah tidak hanya terbatas pada pelaksanaan ibadah haji itu sendiri.

Makna mabrur terwujud saat seorang jamaah haji pulang dari Tanah Suci dan tetap berpegang pada janji-janji yang diucapkan selama berada di Mekkah untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam kitab berjudul Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa'I oleh Jalaluddin as-Suyuthi, dijelaskan bahwa salah satu bukti seseorang telah mencapai haji mabrur adalah ketika ia menjadi lebih baik dari sebelumnya dan berusaha mengurangi perbuatan maksiat. 

Ini menunjukkan bahwa haji mabrur berdampak pada perubahan positif dalam perilaku dan kesalehan seseorang.

BACA JUGA:Pria di Prabumulih Katanya Sayang Istri, Tapi Kok Seperti Itu

BACA JUGA:Operasi Sikat Musi 2023, di Lubuklinggau Terungkap 12 Kasus

Ini ibadah yang juga melibatkan pemenuhan rukun dan wajib-wajib haji dengan penuh kesadaran dan ketaqwaan. 

Rukun haji seperti thawaf di Ka'bah, sai antara Safa dan Marwah, serta wukuf di Arafah, juga menjadi pilar-pilar penting dalam menunaikan haji yang mabrur.

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak ada balasan yang setimpal bagi haji mabrur kecuali surga," (HR Bukhari). 

Hal ini menegaskan bahwa haji mabrur adalah ibadah haji yang memiliki pahala besar dan hanya Allah yang dapat menentukan dan memberikan pahala yang setimpal atas haji yang sempurna tersebut.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Presiden Jokowi Sudah Tahu Usulan Muhammadiyah Libur Idul Adha 2 Hari, Tinggal Tunggu Perpres

BACA JUGA:Simak! Ini Syarat Terbaru Naik Kereta Api Mulai 12 Juni 2023

Adapaun doa meminta haji mabrur:

Allahummaj'al hajjana hajjan mabruura, wa 'umratan 'umratan mabruura wasa'yanaa sa'yan masykuuraa wa dzanban dzanban maghfuura wa 'amalanaa 'amalan shaalihan maqbuulaa wa tijaaratan lan tabuura yaa 'aalima maa fish shudur akhrijnaa minadh dhulumaati ilan nuur.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah haji kami haji yang mabrur (baik dan diterima), umrah kami umrah yang mabrur, sa'i kami sa'i yang disyukuri, dosa kami dosa yang diampuni, amal kami amal shaleh yang diterima dan perdagangan kami perdagangan yang tidak merugi, wahai Dzat Yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam dada, keluarkanlah kami dari kedhaliman menuju cahaya (keimanan)."(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: