Putra Nabi Ibrahim yang Dikurbankan: Ismail atau Ishak? Berikut Penjelasannya

Putra Nabi Ibrahim yang Dikurbankan: Ismail atau Ishak? Berikut Penjelasannya

Ilustrasi siapa yang dikurbankan Nasi Ibrahim, Ismail atau Ishak--muhammadiyah.or.id

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID  - Putra Nabi Ibrahim yang Dikurbankan: Ismail atau Ishak? Berikut  penjelasan dari Tim Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Dikutip dari muhammadiyah.or.id, Tim Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menjelaskan bahwa, memang ada sementara mufassir yang terpengaruh dengan riwayat israiliyat, mereka mengatakan yang dikurbankan Nabi Ibrahim adalah Nabi Ishak bukan Nabi Ismail.

Hal ini seperti tersebut dalam kitab yang telah mereka palsukan itu, yaitu ada ucapan إِذْبَحْ بِكْرَكَ وَوَحِيْدَكَ إِسْحَاقَ (sembelihlah anak bungsumu satu-satunya Ishak itu).

Dijelaskan Tim Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, bahwa perintah melakukan ibadah kurban didasarkan pada QS. Ash-Shaffat ayat 103-107.

BACA JUGA:Ini Pertimbangan Pemerintah Putuskan Idul Adha 18 Juni 2023, Muhammadiyah Sudah Pasti

Allah berfirman: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [QS. ash-Shaffat (37): 103-107].

Kalau dilihat semata-mata pada bunyi ayat dalam surat ash-Shaffat di atas dengan mempergunakan perkataan يَابُنَيَّ (hai anakku), terkesan masih samar.

Ini memerlukan penjelasan dari Rasulullah SAW, dan beliau telah menjelaskannya.

Di antara hadits/penjelasan beliau mengatakan bahwa yang dikurbankan itu adalah Nabi Ismail. Kata Nabi Muhammad Saw: أَنَا ابْنُ الذَّبِيْحَيْنِ (aku anak dari dua orang yang disembelih).

BACA JUGA:Ternyata Idul Adha Muhammadiyah dan Pemerintah Sama, Kok Bisa? Simak Ulasannya

Maksud sabda Nabi itu ialah Nabi Muhammad SAW adalah keturunan Nabi Ismail dan Abdullah (ayahnya), yang kedua-duanya pernah hendak disembelih oleh ayahnya yaitu Nabi Ibrahim dan Abdul Muthalib.

Hadits tersebut di atas riwayatkan oleh banyak perawi, antara lain oleh Imam al-Hakim, Imam Ibnu Murdawaih yang bersumber kepada shahabat Muawiyah RA.

Riwayat tersebut diperkuat pula dengan riwayat para ahli sejarah dan ahli tafsir.

Memang ada sementara mufassir yang terpengaruh dengan riwayat israiliyat, mereka mengatakan bahwa yang dikurbankan Nabi Ibrahim adalah Nabi Ishaq bukan Nabi Ismail, seperti tersebut dalam kitab yang telah mereka palsukan itu, yaitu ada ucapan إِذْبَحْ بِكْرَكَ وَوَحِيْدَكَ إِسْحَاقَ (sembelihlah anak bungsumu satu-satunya Ishak itu).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: