Ternyata, Angka Stunting di Musi Rawas Tertinggi di Sumatera Selatan, ini Kata Kepala Bappeda

Ternyata, Angka Stunting di Musi Rawas Tertinggi di Sumatera Selatan, ini Kata Kepala Bappeda

Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas saat audensi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, untuk menyampaikan Strategi Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Senin 10 April 2023--

MUSI RAWAS, LINGGAUPOS.CO.ID – Angka stunting di Kabupaten MUSI RAWAS pada 2023 ini 25,4 persen, turun dibandingkan 2022 yang mencapai 28 persen.

Namun penurunan itu, tetap dinilai lamban. Bahkan saat ini angka stunting di Musi Rawas tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Selatan turun dari 24,8 persen menjadi 18,6 persen.

Angka ini lebih rendah dari prevalensi nasional sebesar 21,6 persen.

BACA JUGA:Ribuan Pelanggar Terekam Kamera ETLE di Musi Rawas, Tunggu Surat Cinta dari Polisi Ya

Ada empat daerah yang angka prevalensi stuntingnya masih di atas rata-rata nasional, yaitu Muara Enim sebesar 22,8 persen, Musi Rawas 25,4 persen, Banyuasin 24,8 persen dan Ogan Ilir sebesar 24,9 persen.

Plt Kepala Bappeda Musi Rawas, Ichsanuddin membenarkan penurunan stunting Kabupaten Musi Rawas berjalan lamban dibandingkan daerah lain di Provinsi Sumatera Selatan.

Bahkan angka stunting di Kabupaten Musi Rawas tertinggi di Sumsel.

“Ternyata angka stunting kita (Kabupaten Musi Rawas) tertinggi nomor 1 di Sumsel,” katanya dikutip dari Linggau Pos, Jumat 9 Juni 2023.

BACA JUGA:Pencanangan BBGRM Musi Rawas Sukses, Hj Ratna Machmud: Harumkan Nama Musi Rawas

Menyikapi kondisi tersebut Bappeda Kabupaten Musi Rawas bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mengadakan rapat koordinasi.

Berdasarkan atensi Badan Pemeriksaa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) antra program dan implementasi masih bias.

“Harus kita akui bahwa program penurunan stunting masih bias, belum konvergensi, tidak fokus,” tambahnya.

Menurutnya permasalahan tersebut terjadi disebabkan karena data. Ada dua pariabel data yang harus dilakukan yang pertama harus valid dan update.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: