Profesor Riset Astronomi Astrofisika BRIN: Kemungkinan Ada Perbedaan Idul Adha 1444 H

Profesor Riset Astronomi Astrofisika BRIN: Kemungkinan Ada Perbedaan Idul Adha 1444 H

Thomas Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi Astrofisika BRIN-Facebook Thomas Djamaluddin-

JAKARTA, LINGGAUPOS.CO.ID - Profesor Riset Astronomi Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin yang juga Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag RI, menjelaskan kemungkinan ada perbedaan penetapan Idul Adha 1444 H.

Perbedaan penetapan Idul Adha 1444 H itu, menurutnya terjadi antara Indonesia dengan Arab Saudi.

Dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari blog pribadi Thomas Djamaluddin (tdjamaluddin.wordpress.com), Rabu 31 Mei 2022, ia menjelaskan soal kemungkinan perbedaan itu.

Analisis Garis Tanggal Awal Dzulhijjah 1444

Menurutnya, baik kriteria MABIMS maupun kriteria Odeh (dari aplikasi Accurate Time), pada 18 Juni 2023, hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara secara umum.

BACA JUGA:Kapan Cuti Bersama Idul Adha 2023, Berikut Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2023

Sehingga 1 Zulhijjah 1444 berdasarkan hisab imkan rukyat MABIMS, kemungkinan ditetapkan pada 20 Juni 2023 dan Idul Adha pada 29 Juni 2022.

Namun, ia menegaskan bahwa kepastiannya Idul Adha menunggu keputusan Sidang Isbat dari pemerintah dalam hal ini Kemenag.

Thomas Djamaluddin menambahkan, bahwa di Arab Saudi, diprakirakan 1 Zulhijjah 1444 jatuh pada 19 Juni 2023, hari wukuf pada 27 Juni 2023, dan Idul Adha 28 Juni 2023.

Ia juga menegaskan kepastiannya menunggu keputusan hasil rukyat yang diumumkan Pemerintah Arab Saudi.

BACA JUGA:Pemerintah Putuskan Idul Adha 1444 H, Beda dengan Muhammadiyah

Analisi Posisi Bulan

Thomas Djamaluddin juga menjelaskan analisis berdasarkan posisi bulan.

Dikatakannya pada 18 Juni 2023, di Aceh pada saat maghrib tinggi bulan hanya 2,1 derajat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: