Jangan Sampai Ibadah Haji Sia-sia, Baca Kisah Menginspirasi ini

Jangan Sampai Ibadah Haji Sia-sia, Baca Kisah Menginspirasi ini

Suasana Masjidil Haram Kabah saat ibadah haji. Sikap riya bisa menghilangan amal ibadah haji-GLady-Pixabay

LINGGAUPOS.CO.ID – Jemaah haji dari Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, mulai masuk asrama haji pada Jumat 26 Mei 2023, Kemudian berangkat pada Sabtu 27 Mei 2023.

Jemaah haji kedua provinsi ini berada dalam Embarkasi Palembang, dengan keberangkatan dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.

Jemaah yang melaksanakan ibadah haji pada 1444 atau 2023 ini, juga harus memahami bahwa ada, perbuatan yang bisa membuat ibadah haji menjadi sia-sia.

Berikut sebuah kisah yang dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari nu.or.id, Sabtu 20 Mei 2023, tentang ibadah haji yang 2 kali dilaksanakan, namun sia-sia. Berikut kisahnya.

BACA JUGA:Musim Haji 2023, 6 Bandara ini Siap Layani Penerbangan JCH Sumsel, Cek Fasilitasnya di Sini

Dalam kitab Irsyâdul 'Ibâd dikisahkan, suatu hari seorang laki-laki menjamu Sufyan ats-Tauri dan kawan-kawannya.

Lantas ia berkata kepada istrinya, "Berikanlah hidangan padaku hidangan yang kamu bawa dari haji yang kedua, bukan haji yang pertama."

Orang yang cermat akan segera tahu, pesan apa di balik lelaki itu berkata demikian.

Si lelaki di satu sisi sedang memerintahkan sang istri menyuguhkan hidangan, tapi di sisi lain sekaligus memamerkan ke orang-orang di sekitarnya bahwa ia telah berhaji dua kali.

BACA JUGA:Mbah Kerto, Jemaah Haji Usia 105 Tahun atau Tertua di Sumsel, Titip Pesan untuk Gubernur

Dalam ilmu balaghah, laki-laki ini memang sedang melontarkan kalam insya' (thalabi), yakni berupa perintah kepada istrinya, namun di saat bersamaan terkandung maksud terselubung mengungkapkan kalam khabar (informasi) tentang prestasi ibadah kepada para tamunya.

Secara tersurat memerintah, tapi secara tersirat memamerkan sebuah kebanggaan.

Lalu, apa respons Sufyan at-Tsauri terhadap lelaki yang pamer itu?

"Sungguh kasihan orang ini. Dengan perkataannya itu dia telah menghapus pahala dua hajinya. Semoga Allah menyelamatkan kita dari riya'," kata ulama alim dan zuhud yang wafat pada 778 M ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: nu.or.id