Jelita: Ternyata Berobat dengan JKN Tidak Seribet Bayangan

Jelita: Ternyata Berobat dengan JKN Tidak Seribet Bayangan

Rando Maizora, anak kedua Jelita, menderita sembelit yang sudah berlangsung hampir satu minggu sehingga menyebabkan demam yang mencapai 40 derajad celsius--

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID - Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi makanan yang dikonsumsi oleh buah hatinya.

Hal ini agar orang tua dapat mengontrol asupan gizi dan serat yang dibutuhkan oleh anak. Namun tak jarang karena berbagai kesibukan, asupan makanan sang anak kurang diperhatikan. Itulah yang dialami oleh Jelita Ansa (36).

Saat ditemui Jamkesnews pada Jumat (17/02), ia tampak sedang duduk di samping tempat tidur anak laki-lakinya yang terbaring di ruang rawat inap Kelas dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah.

Rando Maizora, anak kedua Jelita, menderita sembelit yang sudah berlangsung hampir satu minggu sehingga menyebabkan demam yang mencapai 40 derajad celsius.

“Saya khawatir sekali dengan kondisi Rando yang sampai demam tinggi. Apalagi sudah nyaris seminggu dia tidak bisa buang air besar. Akhirnya kemarin saya dan suami membawanya ke rumah sakit, takut terjadi hal yang semakin membahayakan Rando. Saya sempat ragu mau daftar sebagai peserta JKN atau sebagai pasien umum. Jujur takut ribet kalau pakai JKN. Tapi akhirnya kami putuskan untuk menggunakan jaminan tersebut. Untunglah proses administrasi RSUD Siti Aisyah tidak ribet, apalagi dalam kondisi panik dan bingung urusan administrasi bisa sangat merepotkan. Ternyata berobat sebagai peserta JKN tidak seribet yang saya bayangkan,” ungkap Jelita.

Jelita menyampaikan bahwa begitu anaknya tiba di rumah sakit, selagi Jelita mengurus administrasi, anaknya diperiksa dengan sigap oleh dokter dan ditangani dengan maksimal. Baru satu hari dirawat, Rando sudah bisa buang air besar kembali dengan lancar dan demamnya pun sudah turun.

“Berkat penanganan cepat dari dokter dan kemudahan berobat sebagai peserta JKN, Rando sudah tidak mengalami sembelit. Sekarang demamnya pun berangsur turun. Sebagai peserta JKN, saya dan keluarga sangat puas dengan adanya program ini. Kami benar-benar merasa peran pemerintah hadir dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakatnya. Kualitas pelayanan untuk pasien BPJS Kesehatan pun semakin baik dan mudah akses berobatnya di fasilitas kesehatan. Bersyukur sekali kami dapat bergabung dalam program ini,” ucap Jelita memuji.

Jelita juga menceritakan bahwa suaminya juga sebelumnya pernah memanfaatkan Program JKN ketika mengalami sakit paru-paru. Akibat sakit tersebut suaminya yang merupakan peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU) terpaksa menjalani rawat inap karena muntah darah. Kini suaminya sudah sembuh total dan tidak mengalami keluhan serupa.

"Pesan saya, walaupun sudah memiliki jaminan kesehatan yang dikelola BPJS Kesehatan, menjaga kesehatan adalah yang nomor satu. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu yang selalu saya sampaikan ke orang-orang di setiap ada kesempatan. Sebagai peserta JKN, saya merasa jangan sampai saya memakai kartu JKN untuk berobat, atau dengan kata lain semoga tidak ada masalah kesehatan. Mudah-mudahan kita bisa konsisten melakukan pola hidup sehat," kata Jelita.(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: