Ternyata Pempek Sudah Ada di Era Sriwijaya, Buktinya Tercatat di Prasasti Talang Tuwo
Ternyata Pempek Sudah Ada di Era Sriwijaya, Buktinya Tercatat di Prasasti Talang Tuwo-Pixabay.com-
PALEMBANG, LINGGAUPOS.CO.ID - Pempek merupakan makanan khas asal Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Pempek selalu dikonotasikan dengan Palembang. Sebaliknya, Palembang identik dengan pempek. Ternyata, itu tak lepas dari sejarah panjang kehadiran pempek di Palembang.
Pempek diyakini telah ada sejak masa Kerajaan Sriwijaya medio abad 7-14 Masehi dan turut menjadi bekal tentara Sriwijaya ke medan perang sebelum menjadi makanan rakyat seperti sekarang.
Rupanya pempek sudah ada sejak era Kedatuan Sriwjaya.
BACA JUGA:Ini Resep dan Cara Membuat Pempek Kulit yang Gurih dan Enak Banget!
Penilaian ini dilihat dari dukungan temuan Prasati Talang Tuwo di Kelurahan Talang Kelapo, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang.
Pembahasan pempek ini dibahas dan dikaji dalam Workshop Sejarah dan Pembuatan Pempek dalam rangkaian Pameran Temporer se-Sumsel yang digelar Museum Negeri Sumatera Selatan, di Auditorium Balaputra Dewa, Kamis, 21 November 2022.
Dalam bahasannya, sebagian masyarakat berasumsi bahwa pempek merupakan akulturasi kebudayaan yang dibawa pedagang dari China ke Palembang.
“Namun kita berasumsi jika makanan Khas Kota Palembang tersebut sudah ada sejak masa sriwijaya. Hal ini didukung dengan adanya temuan Prasasti Talang Tuwo,” kata salah seorang narasumber dalam workshop tersebut, Hj Yuna Rita.
BACA JUGA:Ini Bunda, Tips Membuat Adonan Pempek Agar Tidak Keras, Cek di Sini
Dukungan ini juga semakin kuat setelah Balai Arkeologi Sumatera Selatan menyimpulkan jika Prasasti Talang Tuwo berisi tentang pendirian taman yang bernama Sriksetra.
“Taman ini berisi tanaman tanaman pokok seperti aren, palem, rumbia atau sagu dan lainnya,” jelasnya.
Dia menjelaskan, daerah Palembang dikenal dengan batang hari sembilan yang banyak menghasilkan perikanan. Dengan banyaknya hasil perikanan tersebut, maka diolah menjadi makanan pangan yang disebut dengan kelesan.
Ditambah lagi ada temuan situs sagu ini, maka banyak yang berpendapat bahwa kelesan sudah ada sejak Sriwijaya.
BACA JUGA:Yuk Bunda, Cobain Resep Pempek Dos yang Murah Meriah
“Ada juga yang berpendapat bahwa pempek sudah ada sejak di masa Kesultanan Palembang. Apalagi di masa Sultan Mahmud Badaruddin II yang banyak memiliki hasil perkebunan, alam dan perdagangan. Pada saat berdagang kelesan di gunakan sungai sebagai bekal,” ujarnya.
Pendapat lain yang menyebutkan bahwa pempek awalnya dari masyarakat Tionghoa pada abad ke-19.
“Kalau dilihat dari sisi sejarahnya, kemungkinannya sudah ada cikal bakalnya dari zaman sriwijaya karena bahannya sudah ada. Kemudian pada zaman kesultanan semakin berkembang. Berikutnya barulah pempek di produksi untuk di perdagangkan,” akunya.
Oleh sebab itulah, alasan kenapa kelesan berubah jadi pempek. Karena yang menjualnya dulu adalah laki-laki Tionghoa bernama apek.
BACA JUGA:Perlu Kamu Tahu, Ini Perbedaan Pempek Palembang, Jambi, dan Bangka
“Dia berdagang menggunakan sepeda dari lorong ke lorong. Ketika pembeli mau beli, memanggilnya dengan pek pek, makanya berubah dari kelesan jadi pempek. Jadi kesimpulannya pempek sudah ada dari masa sriwijaya dengan temuan arkeologi tadi dan terus berkembang dan dimulai dengan nama pempek setelah masa kolonial belanda sekitar tahun 1920,” tambahnya.
Pada perkembangan selanjutnya pempek berkembang jadi beragam yang awalnya dari kepalan kemudian dibentuk rapi hingga jadilah pempek lenjer, pempek telok, pempek kapal selam dan lainnya.
“Banyak juga yang memvariasikan menjadi otak-otak, pempek dos, pempek gandum dan lainnya. Kemudian pempek yang identik dengan cuko bisa digunakan dengan kuah kaldu udang, santan dan lainnya,” tutupnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.disway.id