Keren, Pria Tamatan SMP di Bengkulu Berhasil Membudidayakan Bunga Rafflesia

Keren, Pria Tamatan SMP di Bengkulu Berhasil Membudidayakan Bunga Rafflesia

Bunga Rafflesia hasil budidaya yang mekar di Lubuk Resam Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu--

BENGKULU, LINGGAUPOS.CO.ID - Selama ini pakar Botani menjelaskan bahwa Bunga Rafflesia yang merupakan tanaman endemi di Bengkulu, tidak bisa dibudidayakan.

Seperti diketahui Bunga Rafflesia hanya tumbuh di daerah-daerah tertentu, yakni di Provinsi Bengkulu, dan juga pernah ditemukan di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan.

Jika di Bengkulu adalah jenis Rafflesia Arnoldi, sebaliknya di Musi Rawas ditemukan jenis Rafflesia Haselti.

Bunga Rafflesia selama ini diketahui tubuh di tempat-tempat tertentu. Serta tidak bisa dibudidayakan, sehingga dibiarkan tumbuh secara alami.

BACA JUGA:Angklung Jadi Google Doodle, Alat Musik Indonesia yang Terdaftar di UNESCO, Berikut Sejarahnya

Namun, Gupardi (55) warga Desa Lubuk Resam Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, tidak langsung percaya.

Gupardi yang merupakan Ketua Gapoktanhut Desa Lubuk Resam atau yang biasa disapa Mang Gupek, berhasil membantah analisa pakar botani tersebut.

Karena, pria tamanan SMP ini, juga bisa membudidayakan Bunga Rafflesia.

Namun dengan tangan dinginnya, Gupardi yang juga menjabat Ketua Asosiasi Pengolah Perhutanan Sosial Provinsi Bengkulu, mempelajari secara otodidak tentang bunga rafflesia.

BACA JUGA:Cegah Jamur dan Karatan pada Mobil di Musim Hujan, Simak 5 Tips Ini

Ia juga berhasil membuktikan kalau bunga langka yang menjadi ikon Provinsi Bengkulu ini dapat dibudidayakan.

Bahkan, Bunga Rafflesia hasil budidaya berhasil mekar sempurna pada 7 November 2022 di areal lahan perkebunan kopi miliknya.

Kemudian, kembali mekar sempurna pada Rabu 14 Desember 2022, dengan diameter kurang lebih 1 meter.

Bahkan dalam waktu beberapa hari ke depan, 8 knop bakal bunga rafflesia Arnoldi hasil budidayanya bakal menyusul mekar.

BACA JUGA:Bikin Bangga, ini Tiga Pahlawan Nasional Asal Sumatera Selatan

“Betul, Rafflesia Arnoldi ini merupakan hasil eksperimen saya beberapa tahun lalu, karena saya ingin membuktikan bahwa bunga rafflesia dapat kita budidayakan melalui inangnya,” tutur Gupardi.

Lanjutnya, untuk membudidayakan bunga rafflesia ini harus disesuaikan dengan kultur tanah, kelembaban suhu udara yang selama ini menjadi habitatnya.

“Iya inang yang kita tanam, harus tahu dulu kelembaban suhu udara dan kultur tanahnya, tidak bisa kita kembangkan inangnya di daerah pesisir misalnya, karena bukan habitatnya,” ucap Gupardi.

Budidaya bunga rafflesia Arnoldi ini berawal tekad Gupardi yang ingin melestarikan bunga rafflesia yang sebelumnya disebut-sebut mulai langka. 

BACA JUGA:Diharapkan Dapat Tingkatkan Cadangan Migas, PetroChina Uji Coba CO2 Injection Huff & Puff di Jabung Jambi

Kemudian bunga Rafflesia Arnoldi yang mekar di kebunnya dan layu ia ambil inangnya kemudian dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan ditanam di sekitar areal perkebunan kopi miliknya.

Berkat ketekunannya, Gupardi pun mendapat apresiasi dari BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu dalam menjaga kelestarian alam saat ini.

Adapun lokasi tempat ia membudidayakan Rafflesia Arnoldi ini, harus menempuh perjalanan dari Kota Tais sekitar 17 km ke arah Desa Lubuk Resam Kecamatan Seluma Utara.

Kemudian sekitar 3 kilometer dari perkampungan warga yang hanya ditempuh dengan sepeda motor atau berjalan kaki. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rbtv.com