BKPRMI Lubuklinggau Launching Standarisasi Ustadz dan Ustadzah TK/TPA

BKPRMI Lubuklinggau Launching Standarisasi Ustadz dan Ustadzah TK/TPA

Ketua DPD BKPRMI Kota Lubuklinggau, H Hasbi Mustofa foto bersama usai Launching Standarisasi Ustadz-ustadzah TK/TPA di Lingkungan LPPTKA BKPRMI Kota Lubuklinggau Tahun 2022 di Masjid Az-Zuhro Jalan Majapahit Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Selasa 4 Oktobe--

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID -  Dewan Pengurus Daerah (DPD) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Lubuklinggau menggelar Launching Standarisasi Ustadz-ustadzah TK/TPA di Lingkungan LPPTKA BKPRMI Kota Lubuklinggau Tahun 2022 di Masjid Az-Zuhro Jalan Majapahit Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Selasa 4 Oktober 2022.

Program yang juga merupakan turunan dari program Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (LPPTKA) BKPRMI Sumsel tersebut diikuti 100 orang guru TK/TPA unit binaan BKPRMI Lubuklinggau.

"Alhamdulillah kita hari ini mendapat giliran Launching Standarisasi Kualitas Ustadz-ustadzah se- Sumatera Selatan yang mana pada hari ini di Kota Lubuklinggau karena kita selama ini antutitas banyak mencapai 1.150 orang se-Kota Lubuklinggau,"kata Ketua DPD BKPRMI Kota Lubuklinggau, H Hasbi Mustofa.

Hasbi juga menjelaskan bahwa setelah acara launching yang dihadiri langsung oleh perwakilan dari DPW BKPRMI Sumsel untuk menguji, untuk selanjutnya secara bertahap akan dilaksanakan standarisasi dari tiap-tiap kecamatan oleh tim dari BKPRMI Kota Lubuklinggau yang berjumlah 6 orang.

BACA JUGA:Pengurus DPD BKPRMI Lubuklinggau Periode 2022-2026 Resmi Dilantik

“Selanjutnya secara bertahap tim penguji akan berasal dari DPD BKPRMI Lubuklinggau yang sudah dilatih dan diuji oleh tim DPW BKPRMI Sumsel. 6 orang inilah yang akan melanjutkan standarisasi di tiap-tiap unit TK/TPA binaan BKPRMI Lubuklinggau sampai 1.150 guru kita distandarisasi,”Ia menambahkan.

"Kita akan mencari standarisasi Ustadz-ustadzah sehingga berkualitas jangan sampai selama ini kuantitas jumlahnya banyak akan tetapi tidak ada kualitas sehingga dengan standarisasi ini Insya Allah Ustadz-ustadzah di Lingkungan LPPTKA BKPRMI Kota Lubuklinggau Tahun 2022 berkualitas,"ungkapnya.

H Hasbi Mustofa menambahkan dalam Lauching ini berjumlah 100 orang di 8 Kecamatan dan Insya Allah seterusnya akan kita laksanakan secara merata sedangkan untuk standarisasi tidak jauh dari cara baca tulis Alqur'an yakni hukum tajwid, makhorijul huruf, sifatul huruf, ahkamul huruf dan sebagainya.

"Jadi ini merupakan Uji Kompetensi kemampuan Ustadz-ustadzah selama ini mungkin sudah beberapa tahun mengajar, selama ini belum diketahui oleh Ustadz-ustadzah dengan standarisasi seperti ini sehingga Ustadz-ustadzah berkualitas,"jelasnya.

BACA JUGA:BKPRMI Lubuklinggau Laksanakan LMD 1

"Terima kasih kepada Pemkot Lubuklinggau atas moral dan material yang telah mengentaskan buta aksara Alquran di Kota Lubuklinggau Lubuklinggau,"ucapnya.

Harapan kedepan mudah-mudahan khususnya BKPRMI Kota Lubuklinggau dapat membantu Pemkot Lubuklinggau dalam rangka mencerdaskan masyarakat Lubuklinggau untuk memberantas buta aksara Alqur'an dan jika Ustadz-ustadzah berkualitas Insya Allah santriwan-santriwatinya juga berkualitas.

"Insya Allah dengan kualitas yang ada, Ustadz-ustadzah berkualitas, santriwan-santriwatinya juga berkualitas sehingga bisa ikut dalam event-event perlombaan seperti Festival Anak Soleh di Lingkungan BKPRMI dan ikut seleksi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke Tingkat Nasional,"harapnya.

Sementara itu, Direktur Daerah (Dirda) LPPTKA BKPRMI Sumsel, H. Zulfikar Ali Fajri mengatakan,"Kami menyambut baik agenda standarisasi ustad/ustadzah ini dan Lubuklinggau telah memiliki penguji yang sudah distandarisasi sehingga dapat melanjutkan tugas Standarisasi di Lubuklinggau,"katanya.

BACA JUGA:Cuma di Lubuklinggau, Turnamen Badminton di Lippo Mall Plaza

“Beberapa waktu yang lalu kami sudah menguji calon penguji dari Lubuklinggau, dan 6 yang lulus dari Lubuklinggau. Inilah nanti yang akan menjadi perpanjangan DPW untuk secara maraton melakukan standarisasi sampai 1.150 ustadz/ustadzah semuanya distandarisasi,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa tim penguji daerah harus keliling langsung ke DPK-DPK untuk memastikan keseriusan tes dan tanpa adanya nepotisme.

“Kalau hari ini ada bapak/ibu yang tidak lulus nanti paling lama 6 bulan bisa mengulang lagi ke penguji daerah. Para penguji juga harus berintegritas, bila perlu datangi langsung DPK-DPK untuk memastikan keseriusan tes ini. Harapan kita dengan standarisasi ini bisa mendapatkan data yang valid siapa saja yang menjadi bagian dari BKPRMI,” Jelasnya.

H. Zulfikar Ali Fajri menjelaskan bagi yang telah lulus standarisasi akan mendapatkan piagam yang ada barcode yang bisa di scan dan memiliki kode nomor masing-masing yang terhubung ke data pusat, bahkan menurutnya, piagam akan ditandatangani juga oleh Kepala Kantor Kemenag Sumsel sehingga piagam menjadi resmi dan diakui oleh negara.

BACA JUGA:Ini 8 Manfaat Asam Jawa yang Tidak Seasam Rasanya

"Untuk standarisasi ini juga dapat menjadi stretching untuk perapian administrasi nomor unit TK/TPA yang setelah ini, unit baru yang di bentuk harus lulus standarisasi dan punya buku pedoman baru bisa mendapat nomor unit,"katanya.

“Tidak banyak organisasi yang serius dalam memberikan pelayanan, bahkan sampai membuat kurikulum dan pedoman sendiri, tapi BKPRMI ada dan membuat itu,”tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Lubuklinggau, Abdul Haris Putra, merasa bersyukur dengan adanya BKPRMI ini.

“Ustadz/ustadzah adalah guru. Kalau anak ada standar, guru juga harus ada standar. Syarat minimal kriteria sebagai guru. Guru pun saat ini harus bisa lebih cepat belajar dari anak didik. Kita bersyukur ada BKPRMI sebagai manager control untuk membimbing cara mengajar kita,”kata Abdul Haris.

BACA JUGA:2600 STNK Diblokir karena Abaikan Surat Tilang ETLE

Walikota Lubuklinggau, H. SN. Prana Putra Sohe, melalui Sekretaris Daerah, Imam Senen mengatakan,"Kami menyambut baik dan mengapresiasi kepada BKPRMI baik PW Sumsel maupun PD Lubuklinggau yang telah menyelenggarakan standarisasi ini,"katanya.

“Dengan era globalisasi memang harus kita lakukan pengawasan khususnya kepada guru ngaji. Juga guna mencegah paham ekstrim dan radikalisme, ini juga berfungsi semua pihak baik guru dan murid memang harus dibekali ilmu Alqur’an, bisa paham isi kandungan dan membaca yang baik dan benar,”tutupnya.

Launching dihadiri Sekretaris Kesbangpol, Taufik Hidayat, Ketua LPTQ Kota Lubuklinggau, Ahmad Gusti Yusuf, serta seluruh jajaran DPD BKPRMI Kota Lubuklinggau.(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: