Soal Perampokan di Jalinsum, Polisi Periksa Orang Dicurigai di Internal CV SMS, ini Hasilnya
Mobil yang dikendarai pegawai CV SMS saat dirampok. INZET: Kayu balok yang dipakai perampok untuk menghadang mobil di Jalinsum--
BACA JUGA:Ini Pengakuan Residivis yang Bobol Rumah Anggota DPRD di Lubuklinggau
“Setelah itu berangkatlah kami ke Muara Saling, namun naas pada hari itu ada kayu yang melintang, tepatnya di Desa Batu Bandung, Kecamatan TPK, Kabupaten Musi Rawas,” kata Hendri.
“Dan dijalan ada orang yang sedang atur lalulintas. Kami lihat ada mobil dari arah Tebing Tinggi Empat Lawang hendak ke Lubuklinggau disuruh mundur. Lalu kendaraan dari arah Lubuklinggau menuju Empat Lawang juga disuruh mundur,” cerita Hendri.
“Kami kira ada lakalantas sehingga kami masih terus maju. Ketika maju itulah ternyata orang yang mengatur lalulintas tadi pelaku utamanya sedang memegang senpi, sehingga kami tidak siap lagi kalau saat mereka nodong, sebelumnya mereka tidak mengeluarkan senpi, namun setelah kami dekat pelaku tersebut mengeluarkan senpi,” cerita Hendri.
Hal ini membuat Hendri dan Alfian gelabakan, sementara di depan dan belakang mobil sudah dipasang balok kayu yang besar ukuran kaleng Konguan, sehingga mereka tidak bisa melintas.
BACA JUGA:Bobol Rumah Anggota Dewan, Residivis Didor 2 Lobang
“Kalau kita terabas resiko mati ditembak pelaku, karena senpi sudah mengarah dekat kaca. Kami buka pintu karena terpaksa diancam dengan senpi, meskipun sempat tidak mau turunkan kaca, namun tersangka tetap memaksa dengan memecah kaca bagian tengah sebelah kanan menggunakan balok,” tegasnya.
Saat kejadian Hendri duduk di depan sebelah kiri supir dan Alfian betugas sebagai supir.
“Sementara uangnya ada di bawah jok tempat saya duduk. Untuk kerugian sementara lebih kurang Rp400 jutaan. Uang cash Rp367 juta yang dipisah jadi dua. Dalam plastik asoy Rp200 juta dan dalam tas Rp167 juta,” kata Gendri.
“Selain itu mereka juga mengambil sebuah laptop, HP, dan surat berharga. Saat kejadian tidak ada yang melihat, hanya saja ada mobil yang mundur ketika melihat ada penodongan,” ceritanya lagi.
BACA JUGA:Warga Rupit Muratara Buron, ini Kasusnya
Usai kejadian pihaknya belum melapor, namun menemui penguasa wilayah di Batu Bandung. Setelah itu baru pergi ke Polsek untuk melaporkan kejadian.
“Untungnya ibu-ibu ASN panggil kami bahwa aksinya sempat direkam. Sehingga amannya kami ada rekaman tersebut, karena takut ada fitnah. Sekarang saja sudah ada rekaman video itu banyak netizen tidak percaya, itulah membuat kami saat ini drop,” akunya.
Untuk pelaku yang dilihat, kata Hendri, ada tujuh orang yang menggunakan penutup kepala dan tiga pelaku membawa senpi, satu menggunakan pisau, dan dua di motor dan satunya menunggu balok di ujung depan mobil mereka. Dari ciri suara tidak diketahui dan tidak dikenal.
“Namun saya masih bingung dan curiga karena salah satu pelaku tahu kami bawa uang. Dikatakan curiga itu ada, namun tidak bisa dipastikan, karena kejadian pasti ada yang kasih informasi dari dalam. Selain itu pelaku juga tahu posisi uang di bawah jok mobil yang saya duduki ,” ungkapnya lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: