FKUB Lubuklinggau Persilahkan Ustadz Khalid Basalamah ke Lubuklinggau

FKUB Lubuklinggau Persilahkan Ustadz Khalid Basalamah ke Lubuklinggau

Ketua FKUB Lubuklinggau Ismuridjal Umar--

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID - Penolakan Nahdatul Ulama (NU) Lubuklinggau dan keluarga Nahdiyin Lubuklinggau terhadap kedatangan Ustadz Khalid Basalamah direspon Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lubuklinggau.

Ketua FKUB Lubuklinggau Ismuridjal Umar mempersilahkan Ustadz Khalid Basalamah datang ke Lubuklinggau, selama tidak mengganggu kerukunan di Lubuklinggau tentu tidak jadi masalah.

"Kalau kami FKUB ,selama tidak mengganggu kerukunan di Lubuklinggau tentu tidak jadi masalah," jelasnya saat dihubungi.

Apalagi menurutnya, Linggau Mengaji sudah memindahkan lokasi ceramah dari Masjid Agung As Salam ke Masjid Raudhatul Jannah.

BACA JUGA:Terkait Penolakan Kehadiran Ustadz Khalid Basalamah oleh NU Lubuklinggau, Ini Kata Linggau Mengaji

"Apalagi sudah Linggau Mengaji sudah menarik jadwalnya dari Masjid Agung As Salam," katanya.

Ditambahkan bahwa kegiatan Linggau Mengaji dilaksanakan di Masjid Raudhatul Jannah, seharusnya tidak usah diganggu-ganggu.

"Itu sekarang sudah rumah orang tidak perlu diganggu-ganggu," ungkapnya.

Pihaknya menyarankan kepada pihak Linggau mengaji, memfasilitasi dialog  dengan pihak Nahdatul Ulama (NU) karena sudah terlanjur sudah jadi panitia pelaksana.

BACA JUGA:Tokoh NU Lubuklinggau Ajak Ustadz Khalid Basalamah Dialog

"Kalau FKUB tidak punya kapasitasnya, karena apabila ada yang  menolak itu merupakan hal yang wajar, mengingat daerah-daerah lain juga ada yang menolak," ujarnya.

Sepertinya diketahui sebelumnya, Nahdhlatul Ulama (NU) bersama warga Nahdiyin menggelar Konfrensi Pers terkait menolak adanya kehadiran Ustadz Khalid Basalamah pada tablig akbar yang dilaksanakan pada 30 September 2022 sampai dengan 1 Oktober 2022 yang akan datang di Kota Lubuklinggau.

Tokoh Nahdlatul Ulama Lubuklinggau, Febri Eras Chaniago, LC didampingi Sekretaris PCNU Lubuklinggau, Mazroil beserta Lembaga dan Banom NU Lubuklinggau menyatakan :

1. Mengambil Madhorot yang lebih kecil dari kemungkinan timbulnya Madhorot yang lebih besar maka kami mengajak "Forum Dialog" antara perwakilan dari warga Nahdliyin dengan Ustadz Khalid Basalamah.

2. Mengingat begitu besarnya gelombang penolakan dari masyarakat khususnya warga Nahdliyin yang tersakiti oleh beberapa narasi Ustadz Khalid Basalamah dalam beberapa ceramahnya yang banyak beredar di media sosial yang intoleran terhadap khilafiyah yang mudah memvonis bid'ah terhadap Amaliyah Ahlussunnah wal Jama'ah.

3. Melindungi Nahdliyin dan masyarakat dari pemahaman yang bertentangan dengan Aswaja (Ahli Sunnah wal Jama'ah).

4. Menjaga kondusifitas Kota Lubuklinggau yang sudah terbangun selama ini cukup baik.

"Kenapa warga Nahdliya menolak Ustadz Khalid Basalamah bukan berarti kita intoleran atau tidak terima dengan sikap perbedaan tetapi demi menghindari mudarat yang besar maka kita mengambil sikap mudarat yang lebih kecil," katanya.

Kemudian, mudarat yang besarnya ditakutkan terjadinya bentrokan massa diantara massa Nahdliyin dan massa pendukung Ustadz Khalid Basalamah karena warga NU terlalu banyak disakiti dari ceramah yang disampaikan yakni beliau mengatakan bahwa orang tua Nabi masuk Neraka.

"Dari pada terjadi bentrokan massa jadi kami lebih baik mengambil sikap menolak agar tidak terjadi mudarat yang lebih besar, silahkan diadakan didalam komunitas mereka sendiri, di Masjid Rahdautul Jannah, bukan berarti kami melarang beliau datang ke Lubuklinggau,"ungkapnya.

Febri Eras Chaniago menjelaskan NU membuka ruang dialog kalau seadainya apa yang kami sampaikan ini kesalahpahaman, itu mungkin hanya potongan video, editan maka kami silahkan kami membuka forum dialog warga NU bersama Ustadz Khalid Basalamah.

Kemudian terkait masalah forum dialog, kami tawarkan ini bahwa untuk meminimalisir kesalahpahaman diantara dua pihak yang mungkin tidak sepahaman, terkait masalah selama ini yang mereka tuduhkan terhadap warga Nahdliyin.

"Insya Allah dengan forum dialog nanti umat kita akan tercerahkan bagaimana menyikapi suatu perbedaan," harapnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: