Sepakat Turunkan Stunting di Lubuklinggau
Wakil Wali Kota Lubuklinggau H Sulaiman Kohar saat menandatangani komitmen penanggulangan stunting di Lubuklinggau--
LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.CO.ID – Pemkot Lubuklinggau bersama Forkompinda dan stake holder terkait, sepakat untuk menurunkan angka stunting di Lubuklinggau.
Komitmen ini disampaikan dalam Rembuk Stunting sebagai upaya percepatan penurunan stunting secara terintegrasi di Cinema Hall Bukit Sulap Lt 5 Pemkot Lubuklinggau, Senin 29 Agustus 2022.
Kepala DPPKB Lubuklinggau Henny Fitrianty mendatangani kerjasama pihak Pemkot Lubuklinggau dengan stake holder terkait dalam penanganan stunting di Lubuklinggau--
Juga dilakukan penandatanganan kesepakatan komitmen penanggulangan stunting oleh Forkompinda, OPD terkait dan seluruh stake holder.
Dijelaskan Kepala Dinas PPKB, Henny Fitrianty menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk penyampaian hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting kab/kota terintegrasi program/kegiatan penurunan stunting yang akan dilakukan pada tahun berjalan.
BACA JUGA:Hujan Emas di Galeri 24 Sumbagsel, Beli 5 Gram Free Emas Mini Baby Gold 0,05 Gram
Selain itu lanjutnya, mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi serta membangun komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi di kabupaten/kota.
Sementara Kepala Bappeda Litbang Kota Lubuklinggau, H Emra Endi Kusuma, menjelaskan angka stunting di Lubuklinggau pada 2021 di angka 22,8 persen, yang ditargetkan pada 2022 ini turun menjadi 20,18 persen.
Selanjutnya pada 2023 menjadi 16,86 persen dan akhirnya pada 2024 ditargetkan 13,52 persen.
“Namun angka 22,8 persen ini, sudah lebih rendah dari angka stunting Provinsi Sumsel dan Nasional,” jelas Emra.
BACA JUGA:Keluarkan 7 Pecahan Uang Kertas Baru, Apakah Uang Lama Masih Berlaku?
Untuk mendapatkan target itu, ia mengatakan ada delapan aksi integrasi ditingkat kab/kota diantaranya; analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan bupati/walikota tentang percepatan penuruan stunting, pembinaan pemdes/kelurahan dan masyarakat, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting dan revisi kinerja tahunan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, Mediheryanto, SH, MH, dalam kegiatan itu menambahkan, bahwa sasaran percepatan menurunan stunting ada di seluruh wilayah, bukan hanya kelurahan tertentu saja.
Kemudian ditambahkannya, perju juga adanya langkah preventif, dengan sasaran remaja dan calon pengantin, serta ibu hamil, ibu menyusui dan bayi usia dua tahun. Kemudian langkah kuratif yakni penanganan balita stunting.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar mengatakan Rembuk Stunting adalah satu langkah penting yang perlu dilakukan untuk memastikan pelaksanaan pencegahan stunting secara bersama-sama.
BACA JUGA:Bank Sumsel Babel Lubuklinggau Peduli Keberlangsungan Hidup UMKM
"Semua pemerintah, Forkopimda maupun pihak swasta ataupun masyarakat agar dapat berperan aktif, supaya angka stunting di Kota Lubuklinggau bisa diturunkan,” ujarnya.
Adapun narasumber dalam kegiatan ini, Regional I Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Rizal Effendi (Tenaga Ahli Local Government Capacity Building For Acceleration Of Stunting Reduction) serta Perwakilan Bappeda Provinsi Sumsel, Joni Awaluddin,SE,MT,MA.
Dalam acara juga dilakukan penyerahan bantuan makanan serba ikan dan tambahan makanan untuk balita.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau, H Imam Senen, Ketua TP PKK, Hj Yetti Oktarina Prana, Ketua GOW, Hj. Sri Haryati Sulaiman, Ketua DWP, Hj Kolbia, Forkopimda, Kepala BPS, Kepala OPD, camat dan lurah di lingkungan Pemkot Lubuklinggau.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: