Mencengangkan, Ternyata ACT Selewengkan Dana Boeing Mencapai Rp 107,3 Miliar

Mencengangkan, Ternyata ACT Selewengkan Dana Boeing Mencapai Rp 107,3 Miliar

Mantan Presiden ACT Ahyudin, menjadi salah seorang yang ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan pencekalan.-Facebook ACT.-

LINGGAUPOS.CO.ID - Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) diduga menyelewengkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Boeing mencapai Rp 107,3 miliar.

Sedangkan proposal yang diajukan untuk pembangunan fasilitas sosial hanya sekitar Rp 30 miliar.

Hal ini berdasarkan data dari temuan terbaru penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri. Berdasarkan data bahwa dana Boeing yang diselewengkan ACT menjadi Rp 107,3 miliar.

BACA JUGA:Yuk Dicatat, 4 Cara Cegah Kendaraan Agar Tidak Cepat Rusak

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan temuan terbaru tersebut terungkap berdasar hasil pendalaman penyidik dan tim audit.

"Dana sosial Boeing yang digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya diduga sebesar Rp 107,3 miliar," ucap Nurul di Mabes Polri, Senin (8/8/2022).

Adapun ACT mendapat mandat dari Boeing untuk mengelola dana bantuan sosial Rp 138 miliar.

BACA JUGA:Korea Selatan Banjir, Seoul dan Gangnam Terendam, 7 Orang Tewas

Sebelumnya, disebutkan bahwa dana yang diselewengkan oleh yayasan filantropi itu sebanyak Rp 68 miliar.

Kombes Nurul juga membeberkan fakta perihal jumlah dana sosial yang digunakan untuk kegiatan pembangunan sarana sosial sesuai proposal ahli waris.

Berdasarkan hasil audit diduga hanya sebesar Rp 30,8 miliar," tutur dia.

Bareskrim Polri telah menetapkan empat petinggi Yayasan ACT sebagai tersangka kasus penyelewengan dana donasi korban Lion Air.

BACA JUGA:Honor Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu dan Pilkada 2024 Resmi Naik, Simak Rinciannya

Keempat tersangka itu ialah eks Presiden ACT Ahyudin, Presiden ACT Ibnu Khajar, Ketua Dewan Pembina ACT Novardi Imam Akbari, dan Senior Vice President Operational Global Islamic Philantrophy Hariyana Hermain.

Ahyudin dkk dijerat Pasal 372 KUHP dan 374 KUHP tentang Tindak Pidana Penggelapan dan atau Penggelapan Dalam Jabatan.

Kemudian, Pasal 45A Ayat 1 Juncto Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 70 Ayat 1 dan Ayat 2 Juncto Pasal 5 UU Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Kemudian, Pasal 3, 4, 5 UU Tahun 2010 tentang Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang.

BACA JUGA:14 Orang Saksi Dihadirkan Dalam Sidang Bawaslu Muratara

Selanjutnya, Pasal 56 KUHP Juncto Pasal 56 KUHP tentang turut serta melakukan perbuatan pidana. Adapun ancaman hukuman ialah pidana 20 tahun penjara.(*)

Artikel ini sudah tayang di disway.id dengan judul: Ternyata ACT Selewengkan Dana Boeing Mencapai Rp 107,3 Miliar, Mencengangkan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: