Dari Cimahi Hendrik Jualan Bendera di Lubuklinggau, Untung Rp5 Juta Lumayan
Hendrik yang berjuakan bendera di depan Mapolres Lubuklinggau--
LINGGAUPOS.CO.ID – Merantau dari Cimahi, Jawa Barat, Hendrik (26) berjualan bendera di Lubuklinggau. Kegiatan ini sudah dilakukan selama bertahun-tahun.
Seperti diketahui, memasuki bulan Agustus, kemeriahan perayaan HUT RI mulai kelihatan. Ditandai banyaknya masyarakat yang memasang bendera merah putih hingga umbul-umbul.
Tidak hanya di rumah-rumah warga, pemasangan bendera merah putih, juga dipasang di kantor-kantor dan fasilitas umum.
Seiring dengan itu, menjamur pula penjual bendera di pinggir jalan dan sudut kota.
BACA JUGA:Pemerintah Restui Kenaikan Harga Tiket Pesawat, Ini Kata Bos Garuda
Senin pagi, cuaca cerah di Kota Lubuklinggau, Hendrl kami temui berjualan di Jalan Yos Sudarso, tepatnya depan Polres Lubuklinggau.
Ia mengaku, saat ini tinggal rumah kontrakan di sekitar Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau.
Dia sengaja datang dari Jawa Barat ke Kota Lubuklinggau untuk berjualan bendera.
“Sejak tanggal 1 Agustus saya mulai jualan,” kata Hendrik, saat diwawancarai sedang menunggu dagangannya di depan Polres Lubuklinggau, Senin (8/8/2022).
BACA JUGA:Jelang HUT RI ke-77 Penjual Bambu di Lubuklinggau Raih Cuan
Hendrik mengaku setiap tahun berjualan bendera di Lubuklinggau. Setidaknya sejak tahum 2010 lalu.
Selama 12 tahun ini hanya dua tahun dia absen atau tidak berjulan di Lubuklinggau. “2020 sama 2021, karena Covid-19 saya tidak jualan bendera,” katanya.
Dia memilih Kota Lubuklinggau, karena sudah terbiasa berjulan. Lagi pula sebelumnya tidak banyak saingan. Berbeda kalau jualan di Bandung sudah sangat yang jualan bendera.
“Dulu bisa laku 200 potong bendera setiap hari di Lubuklinggau,” katanya.
BACA JUGA:Sambut Hari Kemerdekaan, Hotel Dafam Linggau Luncurkan Aneka Menu 17-an
Namun diakuinya, tahun ini berbeda omset penjualan bendera-nya menurun. Menurutnya sudah semakin banyak yang juga jualan bendera.
“Sekarang paling 100 potong sehari,” katanya, menjawab pertanyaan wartawan.
Dia juga mengatakan, biasanya minggu pertama, masuk minggu kedua Agustus merupakan puncak orang-orang beli bendera.
“Saya juga kuranf tahu kenapa lebih sepi. Biasa ada kantor-kantor yang membeli umbul-umbul jumlah banyak. Sekarang belum ada,” ceritanya.
BACA JUGA:Mau Beli Pertalite atau Solar Harus Pake QR Code, Begini Mendapatkannya
Dia mengaku banyak dari pulau Jawa jual bendera ke Sumatera. Dia sebenarnya bersama 7 temannya yang lain, datang dari Cimahi.
Ketujuh temannya berjulan di Curup Bengkulu. Sementara dia sendirian berjualan di Lubuklinggau.
“Saya stok 50 kodi atau 1.000 potong bendera dan umbul-umbul,” katanya.
Hendrik menjual bendera ukuranbseharga Rp20 ribu - Rp25 ribu per potong. Sedangkan umbul-umbul dijual Rp30 ribu - Rp40 ribu per potong.
BACA JUGA:Sopir Angkot dan Ojek di Lubuklinggau Keluhankan Sulit Dapat Pertalite
“Produk bendera ambil lansung ke pengrajin bendera yang ada di Bandung,” tambah ayah dua anak ini.
Dia biasa jualan bendera mulai tanggal 1 Agustus sampai 16 Agustus. Berjualan di lapak dagang mulai pukul 08.00 WIB - 20.00 WIB.
Untuk sekali priode jualan, selama sekitar 16 hari biasanya omset Rp30 juta. Dipotong modal, kemudian ongkos, bisa bawa pulang ke anak istri hinga puluhan juta rupiah.
“Tapi belum tahu untuk tahun ini. Karena penjualan turun drastis. Dapat bawa pulang Rp5 juta ya alhamdulillah,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: