Bangkitkan Perekonomian, Bank SumselBabel Launching KUR MARASE

Bangkitkan Perekonomian, Bank SumselBabel Launching KUR MARASE

Menurut Wako, munculnya program MARASE, diawali adanya pemikiran bahwa pembangunan masjid harus diutamakan. Setelah masjidnya bagus, baru diimbangi dengan masyarakat disekitarnya juga makmur.

"Kami berharap, bagi masjid yang bangunan fisiknya sudah bagus, kas masjidnya dapat digunakan untuk membantu ekonomi produktif masyarakat disekitarnya," harapnya.

Dan patut disyukuri, sekarang Bank Sumsel mempunyai program KUR MARASE yang bentuknya berupa pinjaman tanpa agunan.

“Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak mari bersama-sama mendukung program KUR MARASE agar Kota Lubuklinggau dikenal oleh daerah lain dengan inovasinya,”ajaknya.

Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana menjelaskam bahwa kami sebagai pelopor Batik Durian dimana ide tersebut tertuang pada 2013.

“Saya ingin orang berkunjung ke Kota Lubuklinggau mempunyai tujuan. Saya sendiri saat berkunjung ke daerah lain juga membeli barang. Maka muncullah ide tersebut padahal saat itu belum ada pengrajin batik,”ungkapnya.

Di Kota Lubuklinggau ada tiga sentra batik, dengan 51 pengrajin batik dan ada 350 potong kain batik setiap sekali produksi. 

“Untuk lolos Milan Fashion Week tidaklah mudah. Alhamdulillah berkat kerja keras yang dilakukan, produk Kota Lubuklinggau bisa tampil disana,” Ia menambahkan. 

Patut disyukuri Batik Durian bisa tumbuh dengan jati dirinya sendiri serta dapat mengangkat nama Kota Lubuklinggau di kancah nasional maupun internasional.  

"Kami berharap dengan bantuan Pemkot Lubuklinggau, pihaknya dapat melaksanakan pelatihan membatik durian dan juga berkat bantuan Bank Sumsel Babel, batik durian semakin dikenal luas,"tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: