Siswa MAN 2 Lubuklinggau Juara Lomba Film Pendek Islami

Siswa MAN 2 Lubuklinggau Juara Lomba Film Pendek Islami

LINGGAUPOS.CO.ID - Siswi MAN 2 Lubuklinggau meraih Juara 1 Kompetisi Film Pendek Islami Tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dengan Film berjudul ‘Zayna Argani’ dan dengan capaian itu, MAN 2 Lubuklinggau akan kembali berkompetisi dalam even serupa tingkat nasional.

Para dewan juri terdiri dari kalangan akademisi, media, Youtuber/Influencer, budayawan, Kemenag RI dan profesional, memberikan nilai tertinggi untuk film pendek karya pelajar MAN 2 Lubuklinggau.

Padahal tak sedikit peserta yang mengikuti, seluruh Kabupaten/Kota se-Sumsel mengutus peserta. Perwakilan dari Kota Lubuklinggau saja, ada tiga film pendek yang berkompetisi.

Kepala MAN 2 Lubuklinggau Bapak Saipul didampingi Sutradara dan Pelatih Teater MAN 2 Lubuklinggau Bapak Adi Setiawan dan Pembina Ibu Susilawati mengatakan,"Insya Allah peraih Juara 1 sampai 3 akan go nasional,”katanya.

BACA JUGA:Dirjen Badilag Mahkamah Agung RI Kunjungi Pengadilan Agama Lubuklinggau

"Kami sangat mengapresiasi capaian membanggakan ini, kami bersyukur, talenta para siswa siswi dibidang akademik maupun non akademik terus diasah dan hasilnya, prestasi terus dicapai," ungkapnya. 

Saipul berharap prestasi ini bisa jadi pemacu semangat siswa siswi bahwa mereka bisa memberikan yang terbaik untuk madrasah dan orang tua mereka, dengan tekun belajar, dan sungguh-sungguh menggali potensi. MAN 2 Lubuklinggau akan terus memfasilitasi dan mendukung hal-hal positif ini.

Sementara itu, Adi Setiawan menceritakan, awalnya MAN 2 Lubuklinggau memilih video mengangkat identitas ‘Zayna Argani’ karena menyesuaikan tema yaitu, ‘Syiar dengan caraku’. 

“Di situ saya berpikir bagaimana jika kasus yang terjadi adalah anak yang ingin mensiarkan agamanya kepada orang tuanya sendiri. Karena selama ini kami perhatikan bahwa kebanyakan orang tua tidak terima jika anaknya memberikan nasehat meskipun itu positif, ya karena mindset orang tua pada zaman ini bahwa anak kecil tidak perlu ikut urusan orang tua,”jelasnya.

Menurutnya, mungkin kita merasa agak janggal, karena bagaimana sih seorang anak kecil menceramahi orang tuanya.

"Nah di situ istri saya Desi Humairoh selaku Penggagas Cerita menyampaikan bagaimana jika anak menyampaikan syiar tentang agama secara tidak langsung, ya mungkin dengan sekedar memberi contoh, atau memutarkan ceramah-ceramah agama yang berkaitan dengan masalah keluarga,"ungkapnya.

Kemudian, kami merasa jika hal tersebut dilakukan sedikit banyaknya pasti akan berdampak kepada orang tua si anak. Dan hal tersebut tidak membuat si anak serta merta seperti seseorang yang sok pintar karena menceramahi orang tuanya secara langsung. 

Dalam durasi satu minggu penggarapan film yang melibatkan lebih kurang 10 orang tuntas. 

“Saya sendiri adalah sutradara kameramen sekaligus editornya. Dua orang gafferr dan lighting serta 6 orang pemain,”tutup Edi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: