Macan Membuat Warga Muratara Resah, BKSDA Turun Tangan
LINGGAUPOS.CO.ID – Warga Desa Sukamenang Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) resah. Pasalnya ada macan dahan di kebun mereka.
Salah seorang yang sempat bertemu dengan macan adalah, Yopi.
Menurut Yopi, warga yang hendak beraktivitas di sekitar kebun karet tersebut masih sering melihat macan dahan itu.
“Dio dak lari lari dari lokasi, becaknyo macan itu sakit. Harapan Kito, kalu biso ado pihak terkait yang biso evakuasi macan itu,” ucapnya.
BACA JUGA:Polisi Bubarkan Pesta Malam di Rupit, Acara Joget Langsung Terhenti
Menurutnya, warga Sukamenang, masih takut untuk beraktivitas disekitar lokasi.
“Lokasi itu jalan warga ke kebun, dekat kampung V idak pulo jauh dari dusun. Memang dulu di lokasi itu banyak macannyo, ado sempat kejadian warga yang diterkam harimau di lokasi itu,” katanya.
Desa Sukamenang, Jamel mengungkapkan pihaknya sangat menantikan kedatangan Tim BKSDA Provinsi Sumsel untuk menindaklanjuti masalah itu, sehingga warga di desa mereka bisa tenang.
“Informasinya hari ini tim BKSDA mau ke lokasi, Kita akan tunggu setelah Tim BKSDA tiba untuk tindaklanjutnya, kalau memungkinkan di evakuasi Kita minta dievakuasi,” jelasnya.
Tim Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tindaklanjuti keresahan warga Desa Sukamenang, Kecamatan Karang jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara.
Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnu melalui Tim BKSDA Lahat Martialis Puspito, mengatakan mengirim tim ke Kabupaten Muratara untuk mengevakuasi macan yang meresahkan warga.
“Tim hari ini berangkat dari Lahat, mungkin siang nanti sampai di lokasi. Sekitar empat jam perjalanan, paling tidak Kita berikan dulu rasa keamanan bagi warga sekitar dan sosialisasi agar hewan itu jangan diburu,” katanya.
Menurut Martialis, jenis macan dahan memang jarang ditemukan berkonflik dengan manusia. Hewan ini hanya memiliki panjang sekitar satu meter dan hanya menyerang primata kecil maupun unggas sebagai sasaran rantai makanan.
“Tapi karena kelihatannya macan dahan itu sakit, Kita akan lihat dulu kondisinya, jika memungkinkan Kita akan evakuasi. Tim nanti dilengkapi alat untuk membius, tapi untuk proses evakuasi tentunya ada SOP tersendiri yang mesti dipenuhi,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: