Sopir Ngeluh, Beli Solar Harus Menginap

Sopir Ngeluh, Beli Solar Harus Menginap

LINGGAUPOS CO ID Sopir pickup L300 pengangkut pasir Sepri warga Kelurahan Marga Rahayu Kamis 24 3 2022 pagi sedang membersihkan mobilnya bersiap untuk mengangkut pasir koral atau pun batu bujang sesuai pesanan Hari ini ia bisa berangkat pagi bersama kernet karena sehari sebelumnya sudah mengisi solar mobil hingga full Namun jika solarnya habis ia akan menghabiskan waktu hanya untuk antri solar Hari ini bisa berangkat pagi kalau sedang habis solar berangkatnya malam atau subuh kata Sepri yang sudah bertahun tahun menjalani profesi ini Diceritakannya perjuangan ia dan rekan rekannya sopir angkut pasir untuk mencari solar sungguh di luar kewajaran Apalagi kondisi ini sudah berlangsung selama dua tahun Dua sudah tahun seperti ini Kami tidak sanggup membeli solar non subsidi seperti Dexlite karena hitung hitungan secara ekonomi tidak masuk jelasnya Karena mereka hanya mendapatkan untung dari selisih harga pasir atau koral yang mereka angkut atau upah angkut Untuk mendapatkan solar ia dan rekan rekannya harus mengatur strategi Khusus Sabtu malam minggu ia mulai pukul 20 00 WIB antri di SPBU Lubuk Tanjung Kecamatan Lubuklinggau Barat I atau di dekat Kodim Jam delapan malam itu biasanya sudah ada yang antri Kan tidak boleh antri di depan Kodim jadi antrian dari SPBU sampai ke dekat Kodim kemudian pindah ke jalur seberang Kodim jelasnya Pukul 20 00 WIB itu biasanya ia sudah dapat antrian di depan salah satu minimarket di sana Jam delapan pagi SPBU Buka sekitar satu jam baru dapat giliran jelasnya Ia boleh membeli secara maksimal atau full tank dengan rata rata harga Rp200 ribu Minggu kan libur jadi solar yang dibeli untuk Senin dan hari berikutnya biasanya cukup untuk dua hari katanya Selain di SPBU Lubuk Tanjung ia juga sering antri di SPBU Siring Agung Di sini ia biasa antri setelah subuh Di Siring Agung sering kosong Jadi walaupun subuh datang masih harus menunggu pasukan solar dari Pertamina Makanya terkadang jam 12 siang baru dapat Waktu habis untuk antri saja tidak sempat narik pasir katanya Diakui Sepri ia dan rekan rekannya sesama sopir menderita akibat kondisi seperti ini Apalagi sebenarnya banyak secara kasat mata yang jadi pengunjal membeli berulang atau pakai tangki modifikasi Terpisah Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi menjelaskan perihal antrian solar ini juga menjadi perhatian pihaknya Karena itulah kini sedang diselidiki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: