Ini Penjelasan SPPG Terkait Menu MBG yang Heboh di Lubuk Linggau, Tekwan, Kacang dan Pisang

Ini Penjelasan SPPG Terkait Menu MBG yang Heboh di Lubuk Linggau, Tekwan, Kacang dan Pisang

Pihak SPPG saat memberikan klarifikasi terkait menu MBG yang dipermasalahkan orang tua siswa--

LINGGAUPOS.CO.ID – Beredar di media sosial keluhan orang tua siswa di Lubuk Linggau, mengenai isi menu Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dianggap tidak layak.

Di dalam postingan yang beredar di media sosial, seorang ibu mengatakan bahwa menu yang diterima anaknya adalah satu paket tekwan, kemudian kacang 6 buah, dan pisang.

Ibu yang memposting tersebut tidak menjelaskan bahwa di mana anaknya sekolah, namun hanya menyebutkan di Lubuk Linggau. 

Namun ia menyikapi bahwa isi dalam menu MBG tersebut, tidak sesuai dengan nilai nominal Rp16 ribu.

BACA JUGA:Tegas, Pemkab Musi Rawas Utara Tidak Berikan Pendampingan Hukum untuk Oknum Kabid Tersangka Korupsi

Pernyataan yang diposting di media sosial itu pun kemudian beredar dan direpost oleh akun lainnya, sehingga beredar luas. Sehingga diketahui bahwa menu tersebut di MBG MTS Negeri Lubuk Linggau

Berkaitan dengan hal ini, diketahui menu tersebut dibagikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nona DS di Jalan Kenanga II Kelurahan Batu Urip Kecamatan Lubuk Linggau Utara II Kota Lubuk Linggau.

Berkaitan dengan kondisi tersebut, Kepala SPPG Nona DS Agung Hutomo didampingi Ahli Gizi dan Akuntan memberikan klarifikasi kepada wartawan, Rabu 10 Desember 2025.

Dijelaskan Agung didampingi keduanya, bahwa menu yang diberikan kepada siswa, sesuai dengan permintaan dari sekolah. Sehingga pihaknya memenuhi permintaan tersebut, yakni tidak menggunakan ompreng.

BACA JUGA:Mau Mundur dari Program Magang Nasional Kemnaker, Ini Aturannya

Agung juga menjelaskan bahwa sudah datang pengawas dari Dinas Kesehatan Lubuk Linggau, setelah adanya video yang beredar tersebut. Dan setelah disampaikan, diketahui menu yang diberikan sesuai standar.

Juga dijelaskan bahwa saat masih di dapur, semuanya sudah diperhitungkan pihaknya. Namun begitu menu tersebut sudah berada di luar, dan apapun yang terjadi diluar kendali pihaknya.

Dijelaskan pada Jumat 5 Desember 2025, pihak sekolah meminta kepada SPPG untuk memberikan makanan kering. Karena sekolah akan melaksanakan ujian dan class meeting.

Kemudian selama class meeting, para siswa tidak bisa pastikan jam pulangnya. Selain itu, pihak sekolah juga meminta jangan pakai ompreng, agar tidak mengganggu kosentrasi saat ujian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait