Ini seperti konstitusi yang lintas rezim, mirip visi Roadmap Pendidikan 2045 tapi lebih mengikat. Di Muhammadiyah, konsistensi terlihat dari kurikulum berkelanjutan yang menyesuaikan zaman tanpa kehilangan esensi tauhid dan kemajuan.
BACA JUGA:Banjir Rejang Lebong, Rapuhnya Infrastruktur Tanggul dan Drainase
Peran Guru, Orang Tua, dan Semangat Kolektif
Pendidikan bukan monopoli negara; guru sebagai pahlawan dan orang tua sebagai guru pertama harus dihormati.
Opini ini menginspirasi: mari kawal agar pendidikan kita adil dan berkesinambungan. Dengan semangat Dirgahayu Hardiknas, Indonesia bisa maju melalui kecerdasan holistik—kognitif, emosional, dan spiritual.
*) Penulis adalah Mahasiswa Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatera (ITMS)