LINGGAUPOS.CO.ID - Polres Musi Rawas Utara (Muratara) membuat dapur lapangan untuk membantu penumpang Bus Medan Jaya yang terdampak insiden kebakaran, Sabtu 20 Desember 2025.
Kapolres Muratara AKBP Rendy Surya Aditama menjelaskan pihaknya sengaja dapur lapangan untuk membantu penumpang Bus Medan Jaya yang terdampak insiden kebakaran.
"Dapur lapangan ini dibuat sebagai tindak lanjut perintah Pimpinan untuk memberikan bantuan kepada penumpang yang terjebak. Sebagai bentuk Polri hadir menjaga ibadah sukacita dan kemanusiaan," tambah Kabag Ops Kompol Zulfikar.
Kabag Ops menjelaskan berharap dalam Operasi Lilin Musi 2025 di Daerah hukumnya berjalan kondusif dan terkendali. Masyarakat diimbau tetap waspada dan ikuti instruksi petugas.
BACA JUGA:Lapas Narkotika Muara Beliti Gelar Coffee Morning, Perkuat Kebersamaan dan Sinergi Pegawai
Bus Pemudik Nataru Terbakar di Muratara
Bus Medan Jaya BK 7439 LD yang angkut pemudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) terbakar di depan Polres Musi Rawas Utara (Muratara).
Kebakaran terjadi Sabtu 20 Desember 2025 sekitar pukul 02.30 WIB, di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 80 Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara.
Kasat Lantas Polres Muratara AKP MA Karim menjelaskan kebakaran tersebut diduga akibat korsleting litrik di bus tersebut, dan menyebabkan kerugian hingga Rp1 miliar.
BACA JUGA:Angkut Pemudik Nataru, Bus Medan Jaya Terbakar di Depan Polres Musi Rawas Utara
Dijelaskannya, Bus Medan Jaya tersebut dengan 41 orang penumpang, dengan 2 orang sopir 1 orang kernet, dalam perjalanan dari Cililitan, Jakarta Timur dengan tujuan akhir Medan Sumatera Utara.
Bus itu dikemudikan secara bergantian oleh Raya Sembiring (47) warga Jalan RA Basyid Labuhan Dalam Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung dengan Sopiyan Ali (49) warga Lingkar Karya Kelurahan Tangkahan Durian Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat.
”Saat kejadian yang mengemudi bus adalah Raya Sembiring,” jelas Kasat Lantas.
Saat bus melaju dari arah Lubuk Linggau menuju Jambi, sesampai di depan Polres Muratara, Raya Sembiring melihat pada layar spidometer terdapat tanda stop atau (check engine).
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Umumkan UMP Sumatera Selatan 2026 Rp3.942.963
Karena mencurigakan, Raya Sembiring berhenti di tepi jalan, kemudian mengecek ke bagian belakang bus. Namun ia melihat ada percikan api yang muncul dari bagian belakang mesin.
Api tersebut kemudian diduga menyambar ke Komponen AC, sehingga api semakin membesar. Raya Sembiring pun langsung memerintahkan semua penumpang segera turun dari kendaraan untuk menyelamatkan diri.
Selain itu, juga mereka segera mengeluarkan barang-barang pada bagasi. Mereka juga berusaha memadamkan api menggunakan air yang ada di WC kendaraan.
Namun karena api semakin membesar ahirnya api tidak terpadamkan dan merambat membakar ke seluruh bagian kendaraan.