Kasus Keracunan Massal dan Temuan Ulat di MBG, BGN Sebut Dipicu SPPG Baru dan Pergantian Supplier

Kamis 25-09-2025,14:08 WIB
Reporter : Endang Kusmadi
Editor : Endang Kusmadi

LINGGAUPOS.CO.ID – Banyaknya kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) dan temuan ulat di berbagai daerah, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, akhirnya angkat bicara.

Menurut Dadan Hindayana, penyebab utama dari insiden berulang ini sebagian besar bersumber dari masalah teknis. 

Seperti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi atau mengalami pergantian mendadak pemasok bahan baku.

Ditegaskan Dadan Hindayana menjelaskan bahwa insiden keracunan sering kali terjadi pada SPPG baru yang belum memiliki pengalaman dan sistem operasional yang matang, atau yang sedang dalam tahap adaptasi.

BACA JUGA:Heboh Buah Menu MBG di SD Lubuk Linggau Ada Ulat, Ini Penjelasan Pihak Sekolah

"Jadi total status makanan kami itu ada sekitar 4.700 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan dan perlu anda ketahui bahwa sampai hari ini Badan Gizi Nasional sudah membuat 1 miliar porsi makan. Jadi 4.700 menimbulkan gangguan terhadap anak-anak dan itu kami sesalkan," ujar Dadan dikutip dari disway.id, Kamis 25 September 2025.

"Tapi untuk SPPG lama kami ingatkan agar mengganti supplier juga hati-hati, karena penggantian supplier bisa berdampak yang luar biasa karena selama supplier lama aman ternyata dengan supplier baru tidak aman," tegasnya.

Dadan mencontohkan beberapa kasus, termasuk dugaan keracunan di daerah seperti Baubau, Sulawesi Tenggara, yang menurutnya terjadi karena SPPG yang sudah lama beroperasi tiba-tiba mengganti supplier bahan makanan tanpa melalui proses pengawasan kualitas dan kesiapan yang memadai.

Pergantian mendadak ini, lanjutnya, sering kali menimbulkan masalah dalam rantai pasok dan standar higienitas.

BACA JUGA:1.203 Siswa SMP Negeri 2 Lubuk Linggau Dapatkan MBG

Selain itu, Dadan juga menyoroti kasus di Cipongkor, Bandung Barat, di mana temuan awal menunjukkan adanya kesalahan teknis dalam manajemen waktu, yakni memasak makanan terlalu awal, sehingga terjadi kontaminasi mikrobiologi sebelum makanan dikonsumsi oleh siswa.

Temuan Ulat di Lubuk Linggau

Heboh ditemukan ulat pada buah dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) murid SD di Kota Lubuk Linggau.

Insiden buah menu MBG terdapat ulat itu ditemukan di  SD Negeri 42 Lubuk Linggau pada Kamis, 24 September 2025.

BACA JUGA:Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Polres Lubuk Linggau Bagikan MBG untuk Ibu Hamil, Balita Hingga Anak Sekolah

“Ihh ada ulat, dak usah dimakan,” ucap salah seorang murid SD Negeri 42 Lubuk Linggau dalam video diterima LINGGAUPOS.CO.ID, Kamis, 24 September 2025.

Kategori :