Catat Ini Amalan dan Doa Rabu Wekasan Pada 20 Agustus 2025: Terhindar Malapetaka

Selasa 19-08-2025,20:06 WIB
Reporter : Endah Sari
Editor : Agung Perdana

LINGGAUPOS.CO.ID- Sebelum Rabu Wekasan tiba, berikut ini amalan dan doa yang penting untuk diketahui masyarakat agar terhindar dari malapetaka.

Seperti diketahui Rabu Wekasan atu Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar. Hari tersebut dianggap sebagai hari yang membawa malapetaka atau kesialan.

Adapun Rabu terakhir atau Rabu Wekasan tahun ini jatuh pada esok hari yakni, 20 Agustus 2025. 

Hal ini merujuk pada pengumuman dari Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bahwa Safar jatuh pada Sabtu 26 Juli 2025 dengan demikian, Rabu 20 Agustus adalah tanggal 26 Safar.

BACA JUGA:Waspada, Abu Vulkanik Gunung Dempo Pagaralam Ancam Keselamatan Warga dan Penerbangan

Begitu pun yang termuat dalam kalender Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, 1 Safar 1447 H yang bertepatan dengan Sabtu, 26 Juli 2025 dan bulan Safar pun berakhir pada 30 Safar 1447 H atau Minggu, 24 Agustus 2025 sehingga Rabu Wekasan tahun ini pun jatuh pada hari Rabu, 20 Agustus 2025.

Pada Rabu Wekasan oleh sebagian orang diyakini sebagai hari turunnya bala bencana. Karena itu, muncul tradisi tolak bala pada hari tersebut.

Dalam Kanzun Najah Was-Surur Fi Fadhail Al-Azminah wash-Shufur, kitab acuan Tajwid Madura, karya Abdul Hamid terdapat keterangan dari seorang sufi bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala bencana pada Rabu Wekasan.

Ulama yang meyakini turunnya bala pada Rabu Wekasan menganjurkan mengerjakan sejumlah amalan sebagai upaya mencegah bala itu.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru di Amazing Riverside Hotel Lubuk Linggau, Berikut Posisi dan Kualifikasinya

Selain itu, mengenai kesialan atau malapetaka yang akan turun pada Rabu Wekasan, sudah banyak hadist yang meluruskannya.

Diantaranya, Abu Hurairah berkata, bersabda Rasulullah, “Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa” (HR Imam al-Bukhari dan Muslim).

Meski begitu, tidak ada salahnya bila kita melakukan amalan pada hari Rabu Wekasan. Salah satu amalan yang dikerjakan pada Rabu Wekasan adalah salat empat rakaat.

Amalan Rabu Wekasan 

BACA JUGA:Upaya Optimalisasi Tusi Balai Pemasyarakatan, Kabapas Muratara Gelar Koordinasi dengan Lapas Lubuk Linggau

Menurut Gus Arifin dalam buku Jejak Cahaya di Atas Sajadah: Khazanah Salat-Salat Sunah Lengkap, ajaran salat Rabu Wekasan tertulis dalam Kanzun Najah karya Syekh Hamid dan Risalah Bahjatul Mardiyyah fil Fawaidil Ukhrhiyah karangan Syekh Muhammad Dawud Al-Fathani.

Berikut tata caranya:

“Setiap hari Rabu akhir bulan Safar turun 320.000 bala (penyakit), barang siapa yang salat empat rakaat pada hari itu, lalu setiap rakaat setelah membaca Al Fatihah ia membaca innaa a'thainaa kal kautsar (Al Kautsar) 17 kali, qulhuwallahu ahad (Al Ikhlas) 5 kali, dan mu'awwidzatain (Al Falaq dan An Nas) masing-masing satu kali, kemudian setelah salam, berdoa kemudan wafaq-nya (kertas yang ada tulisan huruf-huruf Arab tertentu) digunting lanas dibenamkan ke dalam air dan airnya diminum, insyaallah akan selamat dari semua penyakit.”

Kategori :