Viral Ada Konselor Terlibat Narkoba, Ketua Yayasan Rumah ASA Silampari Katakan Hal ini

LINGGAUPOS.CO.ID – Ketua Yayasan Rumah ASA Silampari Tomi Lesmana, memberikan klarifikasi mengenai adanya oknum konselor yang terlibat narkoba.

Bahkan disebutkan bahwa konselor tersebut, bahkan bersama-sama dengan korban kecanduan narkoba, mengadaikan sepeda motor untuk membeli narkoba.

Seperti diketahui informasi ini, beredar saat Dian Nurhayati warga Kelurahan Marga Mulya Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II Kota Lubuk Linggau, melapor ke Kang Dedi Mulyadi (KDM) Gubernur Jawa Barat (Jabar), dan meminta anaknya Raihan dimasukkan ke barak militer.

Tomi Lesmana selaku Ketua Yayasan Rumah ASA Silampari, membenarkan bahwa Raihan pernah dirawat dan dibina di Rumah ASA Silampari.

BACA JUGA:Ini Alasan Warga Lubuk Linggau Ngadu ke KDM, Soal Anaknya yang Kecanduan Narkoba

“Dalam penanganannya sendiri kami memiliki SOP standar dalam pencapaian-pencapaian indikator keberhasilan dalam proses rehabilitasi tersebut selama klien dalam proses rehabilitasi program rawat inap,” jelas Tomi Lesmana kepada LINGGAUPOS.CO.ID.

Ia menambahkan, bahwa proses pemulihan itu tidak gampang, juga perlunya peran aktif keluarga serta lingkungan. 

“Mengenai pemberitaan ada konselor yang ngajak memakai narkoba terus gadain motor, perlu kami luruskan dan disampaikan, bahwa konselor itu tidak aktif dan tidak bekerja lagi di Rumah ASA Silampari,” jelasnya.

Selain itu, dijelaskan Tomi Lesmana bahwa kejadiannya, setelah sudah selesai rehab dan Raihan sudah kembali ke lingkungan masyarakat dan keluarga. “Ketika dia memiliki hubungan teman di luar, maka itu diluar batas kami untuk mengawasi,” ia mengatakan.

BACA JUGA:Ini Kata Kepala BNN Lubuk Linggau, Soal Pecandu Diajak Nyabu Konselor, Datang ke KDM

Apalagi menurutnya, keaktifan Raihan dalam menjalani pasca rehabilitasi tidak berjalan. Sementara keluarga selalu minta tolong, karena Raihan dalam kondisi kecanduan, main judi online judi slot, juga mencari motor yang digadai.

Kemudian, ia menegaskan bahwa konselor yang bekerja di Yayasan Rumah ASA Silampari, memiliki sertifikat kompetensi, memiliki pelatihan dan pemahaman. Kemudian juga memiliki standar sendiri.

“Kami juga rutin melakukan orientasi random, apel pagi Senin hingga Kamis melihat kondisi staf kami dan rajin mendeteksi keberadaan teman-teman kami. Jadi kalaupun ada kejadian seperti ini bisa diklarifikasi dan kami juga memastikan untuk saat ini konselor yang ada di Rumah ASA Silampari clean and sofer dalam penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.

Terlepas dari itu, ia mengakui bahwa setelah menjalani rahab, bisa pulih. Karena dalam rehab salah satu upaya memperbaiki diri, attitude.

BACA JUGA:Warga Lubuk Linggau Lapor KDM, Anaknya Kecanduan Narkoba, Justru Diajak Nyabu Konselor