
Untuk mengejar cita-cita itu tidak bisa dengan main-main, apalagi kita salah dalam bergaul. Sebab, untuk menjadi orang sukses kedepannya, persaingan sangat ketat. Kalau kita tidak mampu bersaing, maka suramlah masa depan.
“Mumpung adik-adik masih muda, lebih baik capek diusia muda, dan bahagia di usia tua. Daripada santai dan merasa Bahagia di usia muda, tapi di usia tua kita menderita dan tersiksa, ”ingat Rahman.
Kalau cita-cita ingin jadi anggota Polri, TNI atau sekolah angkatan dinas lainnya.
Mulailah kita mengevaluasi diri sendiri, karena kita yang tahu kelebihan dan kekurangan diri kita. Kalau kita sudah tahu potensi diri, dan berikut dengan kekurangan serta kelemahan, maka kita masih ada waktu untuk memperbaikinya.
BACA JUGA:Jadwal Libur Sekolah Juni 2025 di Berbagai Provinsi, Cek Sekarang Juga
Dengan demikian kita bisa bersaing dan dapat meraih apa yang dicita-citakan atau tujuan yang hendak kita capai.
Sebelumnya, mereka mencoba Narkotika itu dikasih secara gratis oleh pengedar atau dikasih teman, tetapi kalau sudah kecanduan, maka Narkotika menjadi barang kebutuhan dan ketergantungan.
Tapi untuk menikmati barang itu tidak gratis lagi harus beli. Artinya, untuk mendapatkan Narkotika yang dibutuh, harus ada uang. Sedangkan mereka tidak punya uang karena belum bisa mencari uang, dan belum punya pekerjaan.
Akibatnya, muncul pikiran kriminal, bisa saja mereka melakukan penipuan, mencuri, dan sebagainya. Yang penting bagi mereka bisa mendapatkan uang untuk beli Narkotika.
BACA JUGA:Malam 1 Suro 2025 Jatuh Tanggal Berapa? Apakah Libur Nasional
“Itulah kalau orang sudah kecanduan Narkotika, pasti mereka akan melakukan tindakan kriminalitas, mereka bukan hanya menipu, mencuri, merampok bahkan sampai membunuh, “tambah Rahman.
Lalu apakah orang kecanduan Narkotika bisa sembuh 100 persen?
Dalam istilah rehabilitasi, orang yang sudah kecanduan Narkotika, kalau sudah direhabilitasi, tidak ada kata sembuh, tapi adalah istilah pulih.
Karena para pecandu Narkotika yang sudah mengikuti rehabilitasi bisa dikembalikan ke keluarganya atau ke masyarakat, karena dianggap sudah pulih.
BACA JUGA:Lewat Program Desa BRILiaN, BRI Dorong Terwujudnya Desa Wisata sebagai Destinasi Unggulan Daerah
“Tapi ingat, begitu mereka salah bergaul lagi, kalau bertemu dengan teman-temannya yang masih mengkonsumsi narkoba, maka kecenderungan dia untuk menikmati barang itu kembali punya potensi yang sangat besar untuk mengkonsumsi Narkoba,” jelas Rahman.
