LINGGAUPOS.CO.ID - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksikan bahwa lebaran Idul Adha 2025 antara Muhammadiyah dan Pemerintah ada potensi berbeda.
Tidak lama lagi masyarakat di Indonesia akan merayakan hari besar umat islam yaitu Idul Adha atau sering disebut juga Lebaran Haji.
Muhammadiyah telah menetapkan tanggal jatuhnya Idul Adha 2025, sementara Pemerintah masih akan melakukan sidang isbat nantinya.
Baru-baru ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi lebaran Idul Adha 2025 antar Pemerintah dan Muhammadiyah berpotensi berbeda.
BACA JUGA:Mulai Pertengahan Mei, Ini Jadwal Keberangkatan Haji 2025 Gelombang 2
Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Profesor Riset Astronomi dan Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin.
Dikutip dari berbagai sumber, Thomas menyebut ada potensi berbeda dikarenakan rukyat di Aceh berpotensi gagal.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
“Ya, ada potensi berbeda, karena rukyat di Aceh ada potensi gagal,” kata Thomas dikutip pada Kamis, 8 Mei 2025.
Lantas, menurut perkiraan BRIN, Idul Adha tahun ini akan dirayakan pada 6 atau 7 Juni 2025.
BACA JUGA:Jemaah Haji 2025 Terbanyak dari Palembang, Hari ini Jemaah Haji OKU Timur Masuk Asrama Haji
Lebih lanjut, Thomas menerangkan alasan mengapa rukyat di Aceh berpotensi gagal sehingga lebaran Idul Adha 2025 diperkirakan berbeda.
Hal itu berdasarkan analisis garis tanggal, pada saat petang hari atau Maghrib 27 Mei 2025 di wilayah Indonesia, posisi Bulan telah memenuhi batas kriteria Majelis Ulama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), khususnya wilayah Aceh.
Kriteria MABIMS adalah ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elogansi atau jarak sudut antara Bulan dan Matahari minimal 6,4 derajat.
Kriterian ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya yang digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriah.