Ketiga, menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu. Sebab, hal ini bernilai baik dan ibadah. Memperkuat argumentasi ini, Ustadz Jamalulel mengutip pernyataan Muadz bin Jabal yang disertakan Syekh Abu Laits Nasr bin Muhammad As-Samarqandi, dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin.
BACA JUGA:Ketahui, 10 Hal Ini Bisa Membatalkan Puasa Ramadan, Simak di Sini
“Dari Muadz bin Jabal ra berkata: Belajarlah ilmu pengetahuan, sebab sesungguhnya belajar merupakan kebaikan, mencarinya merupakan ibadah, menelaahnya merupakan tasbih, mengkajinya merupakan jihad, mengajarkannya kepada yang belum tahu merupakan sedekah dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakan amal yang dapat mendekatkan kepada Allah," demikian termaktub dalam kitab tersebut.
Keempat, memberi makan untuk orang yang berbuka puasa. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi dari Zaid bin Khalid al-Juhani, bahwa orang yang memberi makan untuk berbuka puasa mendapatkan pahala sebagaimana orang yang berpuasa.
Kelima, memperbanyak berdzikir. Membaca dzikir seperti tahmid, takbir, tahlil, hauqalah, shalawat atau dzikir lainnya di setiap saat dengan harapan mendapatkan keberkahan, terutama saat Ramadhan yang memiliki lailatul qadar di dalamnya.
Keenam, memperbanyak membaca doa. Sebab, membaca doa bisa dilakukan kapan saja dan siapa saja termasuk bagi perempuan yang sedang haid.
BACA JUGA:4 Tradisi Ramadan di Sumatera Selatan, Ada yang Dilaksanakan Selama 3 Hari
Di antara doa yang dianjurkan untuk terus dibaca ialah doa yang masyhur dari riwayat Aisyah untuk menyongsong lailatul qadar. Doa ini diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya.
اللهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ، فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pengampun yang menyukai orang yang meminta ampunan, karenanya ampunilah aku”.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI