LINGGAUPOS.CO.ID - Tes Potensi Skolastik menjadi materi yang bakal diuji dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, di bawah ini penjelasan lengkapnya.
Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 akan berlangsung menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dengan menguji beberapa materi.
Materi mengenai tes potensi skolastik menjadi salah satu jenis materi yang akan diuji dalam UTBK Seleksi Nasional Berdasarkan Tes tahun ini.
Untuk itu, bagi para pesera SNBT 2025 penting bagi anda untuk mengetahui lebih jelas mengenai tes potensi skolastik.
BACA JUGA:Dana PIP Untuk Siswa SD Hingga SMA Hanya Diberi Setengah, Kok Bisa
Pada dasarnya materi tes UTBK SNBT 2025 terdiri dari dua komponen utama, yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi.
Adapun pendaftaran UTBK SNBT telah dibuka sejak 11 hingga 27 Maret 2025, sedangkan untuk jadwal pelaksanaan ujiannya akan dilaksanakan pada tanggal 23 April sampai 02 Mei 2025.
Hal ini berarti masih banyak waktu bagi para peserta UTBK SNBT 2025 jika ingin mempersiapkan diri, salah satunya dengan mempelajari mengenai materi tes potensi skolastik.
Tes Potensi Skolastik UTBK SNBT 2025
BACA JUGA:Kuota UTBK SNBT 2025 Universitas Lampung Per Prodi, Baca Peluang Segera
Diketahui tes potensi skolastik merupakan tes yang didesain untuk menguji kemampuan berpikir siswa sekolah calon mahasiswa baru.
Sebagaimana dikutip dari laman SNPMB Kemendikbud, dikatakan bahwa tes ini untuk menguji kemampuan peserta dalam memahami dan bernalar yang diperlukan untuk seseorang agar dapat berhasil dalam pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi.
Kemampuan tersebut biasanya berkembang melalui proses belajar dan pengalaman-pengalaman di sekolah maupun di luar sekolah.
Nantinya, tes potensi skolastik memiliki empat komponen, yakni penalaran umum, pemahaman bacaan dan menulis, pengetahuan dan pemahaman umum, serta pengetahuan kuantitatif. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Kemampuan Penalaran Umum
Merupakan tes yang menguji kemampuan peserta dalam memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya dan kemampuan bernalar secara abstrak.