Viral, Siswi SMA Antri Jalani Tes Kehamilan dengan Menggunakan Alat Tes Urine, Ini Tujuannya

Rabu 22-01-2025,15:44 WIB
Reporter : Agung Perdana
Editor : Agung Perdana

LINGGAUPOS.CO.ID - Viral di media sosial sebuah video yang merekam para siswi di salah satu SMA swasta di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tengah menjalani tes kehamilan.

Tes kehamilan yang dilakukan sekolah untuk mencegah para siswi mengalami hamil di luar nikah.

Tes kehamilan siswi SMA tersebut berlokasi di Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur.

Dilansir dari tintahijau.com, tampak sejumlah siswi SMA sedang mengantri untuk menjalani tes kehamilan dengan menggunakan alat tes urine. 

BACA JUGA:Tak Sembarangan! Bekam Muslimah 3 Lubuk Linggau Melayani Pengobatan Tradisional yang Bersertifikat

Proses ini diawasi oleh guru perempuan, dan hasilnya langsung diserahkan kepada pihak sekolah tanpa diumumkan secara terbuka.

Kepala SMA Sulthan Baruna, Sarman, menjelaskan program ini sudah berjalan sejak dua tahun lalu. 

Dikatakannya, kebijakan tersebut muncul setelah tiga tahun silam ada seorang siswi yang diketahui hamil setelah libur semester dan memutuskan untuk berhenti sekolah.

“Kami ingin mencegah pergaulan bebas di kalangan siswa. Oleh karena itu, selain melakukan tes kehamilan, kami juga rutin mengadakan siraman rohani untuk memperkuat iman para siswa,”kata Sarman, Rabu 22 Januari 2025.

BACA JUGA:Cakada Terpilih Dilantik 6 Februari 2025, Juga Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Musi Rawas Utara, ini Lokasinya

Lanjutnya, tes kehamilan dilakukan setiap selesai libur semester atau pada awal tahun ajaran baru. Dalam pelaksanaan terbaru, dari total 53 siswi yang dites, seluruh hasilnya negatif. Namun, sekitar 30 siswi lainnya belum menjalani tes dan akan menyusul.

Kebijakan ini menuai beragam reaksi. Sebagian orang tua mendukung langkah sekolah karena dianggap dapat membantu mencegah kenakalan remaja. Namun, di sisi lain, tak sedikit yang menganggap kebijakan tersebut melanggar privasi siswa.

“Kami sadar bahwa program ini akan menimbulkan pro dan kontra. Tapi selama memiliki tujuan positif dan mendapat dukungan orang tua, kami akan terus melaksanakannya,” tegas Sarman.

Sarman mengakui bahwa video viral yang tersebar di media sosial seharusnya tidak terjadi. Menurutnya, pelaksanaan tes kehamilan di sekolah dilakukan secara tertutup dan hasilnya digunakan hanya untuk evaluasi internal.

BACA JUGA:Jenazah Bripda Faras Nabhan Attalah Dibawa ke Palembang, Polisi Yang Tewas Saat Gerebek Bandar Ganja di Lahat

“Kemungkinan ada guru yang secara tidak sengaja merekam dan menyebarkan video. Kami akan mengevaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tambahnya.

Meski kebijakan ini bertujuan baik, para ahli menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani isu pergaulan remaja.

Selain pengawasan, pendidikan seks yang komprehensif dan dialog terbuka dengan siswa juga diperlukan untuk mencegah masalah serupa di masa depan.

Kategori :