LINGGAUPOS.CO.ID – Keluarga meminta agar tersangka Sabarudin (31) dihukum mati. Karena sudah membunuh istrinya Tinik Sawitri (41), Kamis 16 Januari 2025 sekitar pukul 07.30 WIB.
Dalam pengakuannya, tersangka Sabarudin nekat membunuh istrinya, gara-gara tidak diberi uang Rp150 ribu, untuk ongkos mencari kerja.
Namun keluarga tidak serta merta percaya. Karena Sabar sebelumnya sudah pernah ada niat hendak membunuh Tinik.
Niatan itu diungkapkan oleh Sabar, karena ia cemburu kepada istrinya. “Jadi dia memang sudah ada niatan,” kata Mujianto (54), kakak ipar korban ditemui di rumahnya, Jumat 17 Januari 2025.
Mujianto saat ditemui, sedang bersama dengan kedua anak korban Tinik Sawitri, yakni Kelvin dengan Rizki.
Dijelaskan Mujianto, tersangka Sabar memang suka membawa parang. Bahkan setahun lalu pernah menemui Mujianto di kebun.
“Itulah dio tu dak lepas dari parang. Dio pernah nemuin aku di pondok kebun. Dio ngomong nak ku bunuh,” jelas Mujianto.
Saat itu Sabar mengaku hendak membunuh istrinya, karena ia cemburu sebab istrinya pacaran dengan orang lain.
BACA JUGA:Pemuda Ngaku LSM di Rejang Lebong Kena OTT, Peras Kades Hingga Jutaan Rupiah
“Sejak itulah, aku tidak berhubungan dengan dio lagi. Sebab aku tersingung,” kata Mujianto, yang kemudian menyarankan agar Tinik minta cerai saja, sebab suaminya ada niatan tidak baik.
Karena itulah menurut Mujianto, keluarga meminta agar Sabar dihukum mati. “Iya kalau selubang dua lubang, ini kan sudah dicincang,” kata Mujianto.
Mujianto melihat langsung kondisi korban saat divisum di RS Siti Aisyah Lubuk Linggau. “Kalau teringat kondisi korban, rasanya sakit hati,” katanya.
Karena itulah, ditegaskan oleh Mujianto, keluarga meminta agar Sabar dihukum berat, yakni dihukum mati.
BACA JUGA:Tuntaskan Jalan Rusak di Desa-Desa Tertinggal, Mendes Bersama Menteri PU Buat MoU