LINGGAUPOS.CO.ID - Bulan Ramadan tahun 2025 akan segera tiba, bagi anda yang belum menggantikan puasa wajib tahun 2024 berikut niat dan tata cara melaksanakannya.
Tinggal menghitung hari kita akan segera meninggalkan tahun 2024 dan memasuki tahun baru 2025. Salah Satu yang paling dinanti di tahun depan ialah bulan Ramadan.
Bulan puasa 2025 berdasarkan pada Kalender Hijriah Global Tunggal 1446 H Muhammadiyah, kemungkinan awal puasa Ramadan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Namun, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tanggal pasti awal Ramadan 2025 akan ditetapkan dalam sidang isbat yang digelar menjelang awal puasa Ramadan.
BACA JUGA:Ribuan Masyarakat Ikuti Seminar Diadakan Ummi Wisata Travel Lubuk Linggau, Berhadiah Paket Umrah
Akan tetapi, jika Ramadan jatuh pada Maret. Artinya beberapa bulan lagi masyarakat muslim di seluruh Indonesia akan segera melakukan ibadah puasa.
Nah, bagi anda yang belum menggantikan puasa yang bolong di tahun 2024 sebaiknya segera dilakukan, ya.
Sebab, orang yang meninggalkan puasa Ramadan wajib menggantinya di bulan lain atau yang disebut dengan Qadha Puasa.
Qadha puasa Ramadan dilakukan sejumlah hari yang ditinggalkan. Ketentuan untuk mengganti puasa Ramadan pun tertuang jelas dalam Al-Baqarah ayat 185, yang artinya sebagai berikut:
BACA JUGA:Jangan Sampai Terlena, Inilah 5 Bahaya Pinjaman Online Menurut Islam
“Siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada Ramadan, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.”
Bagi anda yang ingin melaksanakan Qadha Puasa Ramadan, berikut adalah tata cara lengkap dengan niatnya.
Cara Qadha Puasa Ramadan
Ada dua pendapat mengenai tata cara pelaksanaan qadha puasa Ramadan. Pertama, apabila meninggalkan puasa Ramadan secara berurutan maka saat mengqadhanya pun harus berurutan.
BACA JUGA:Situasi yang Sulit, Inilah Doa Rasulullah untuk Hilangkan Kesusahan dan Kesedihan
Namun, pendapat kedua membolehkan qadha puasa Ramadan tidak berurutan , sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini: