Mereka sering bergerak di antara bek dan gelandang Indonesia, menciptakan ruang yang dimanfaatkan untuk mencetak gol.
BACA JUGA:Berdayakan Perempuan, BRI Raih Penghargaan Indonesia Women's Empowerment Principles Awards 2024
Gol-gol Jepang banyak tercipta dari pergerakan di area depan kotak penalti, terutama pada akhir babak pertama, saat fokus pertahanan Indonesia menurun.
4. Keunggulan Individu dan Kedalaman Skuad Jepang
Kualitas individu pemain Jepang menjadi pembeda besar dalam pertandingan ini. Pemain seperti Takumi Minamino dan Yukinari Sugawara menunjukkan teknik dan visi permainan yang sulit diimbangi oleh pemain Indonesia.
Selain itu, kedalaman skuad Jepang memungkinkan mereka menjaga intensitas permainan sepanjang 90 menit, meskipun Indonesia berusaha meningkatkan tekanan di babak kedua. Hal ini membuat Jepang tetap stabil dan efektif dalam mengontrol jalannya pertandingan.
5. Kurangnya Pemanfaatan Situasi Bola Mati
Indonesia sempat mendapatkan beberapa peluang melalui situasi bola mati, seperti tendangan bebas dan sepak pojok.
Sayangnya, skema serangan dari bola mati tidak cukup efektif untuk menciptakan peluang berbahaya.
Ini menjadi catatan penting bagi Timnas Indonesia untuk memperbaiki kemampuan mereka dalam memanfaatkan peluang bola mati di laga-laga mendatang.
BACA JUGA:BRILink Jangkau Pinggiran Kota, Lebih Dekat ke Konsumen
Evaluasi dan Harapan ke Depan
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia. Jepang menunjukkan bahwa mereka adalah tim dengan level permainan yang jauh lebih tinggi, baik dari segi teknik, taktik, maupun mentalitas.
Untuk laga-laga berikutnya, Indonesia perlu meningkatkan efektivitas serangan balik, memperbaiki skema bola mati, dan mengoptimalkan koordinasi antar lini.
Dengan evaluasi menyeluruh, diharapkan Timnas dapat tampil lebih baik dan meraih hasil positif di laga mendatang.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI