Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Yos Sudarso masuk menjadi anggota BKR-Laut di Semarang.
Keterlibatan Yos Sudarso dalam revolusi Indonesia ditunjukkan dengan bergabung dalam ekspedisi laut ke Maluku dalam upaya mengobarkan semangat Proklamasi ke pulau-pulau di Indonesia Timur.
Pada 31 Maret 1946, berangkat dari Pelabuhan Tegal dengan 2 buah kapal kayu tipe Kiri Maru 60 ton dengan nama Semeru dan Sindoro.
BACA JUGA:Tumbuhkan Rasa Cinta Pada Tanah Air, Inilah 5 Puisi Hari Pahlawan 2024
Yos Sudarso menjadi perwira satu di kapal Sindoro dengan komandan Ibrahim Saleh. Sampai di Pulau Ambon, Yos Sudarso beserta awak kapal lainnya ditahan selama setahun oleh Belanda.
Dari penjara Ambon, Yos Sudarso dipindahkan ke Makassar dan baru dibebaskan setelah penandatanganan perjanjian Linggarjati.
Selepas dari penjara, Yos Sudarso ditugaskan mengikuti Latihan Opsir di Kalibakung Tegal pada tanggal 1 April 1947.
Baru 3 bulan mengikuti pelatihan, Belanda melakukan Agresi Militer I dan menyerang Tegal dari arah selatan pada tanggal 23 Juli 1947.
BACA JUGA:Kurangi Jumlah Kantor, BRI Tingkatkan Sharing Economy ke Masyarakat Lewat AgenBRILink
Yos Sudarso beserta pasukan ALRI Pangkalan IV Tegal mempertahankan markas Kalibakung dari serangan Belanda.
Setelah suasana lebih tenang, pelatihan opsir diadakan kembali di Sarangan. Yos Sudarso berhasil menyelesaikan pelatihan diangkat sebagai Perwira Operasi Khusus III yang bertugas di Yogyakarta dan Surakarta.
Pada saat Agresi Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948, Yos Sudarso beserta staf Markas Besar Angkatan Laut (MBAL) melakukan gerilya di luar kota Yogyakarta, karena Yogyakarta dikuasai Belanda.
Pada tanggal 1 Agustus 1958, Yos Sudarso diangkat sebagai hakim pengadilan tentara untuk seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Info Lowongan Kerja di Wings Group Lubuk Linggau, Berikut Posisi dan Link Pendaftaran
Pada tanggal 10 Oktober 1959, Yos Sudarso diangkat sebagai Deputi I KSAL dengan pangkat Letnan Kolonel.
Pada 10 Mei 1960, ia ditunjuk sebagai Men/KSAL dan tanggal 17 April 1961 mendapat promosi kenaikan pangkat sebagai Komodor (Laksamana Pertama).