LINGGAUPOS.CO.ID - Saat ini suhu panas tengah ‘memanggang’ beberapa wilayah di Indonesia, lantas sampai kapan hal ini terjadi? Begini penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Cuaca terik tengah melanda berbagai wilayah di Indonesia, menurut BMKG suhu panas tersebut mencapai 37 hingga 38,4 derajat celcius.
Tim ahli meteorologi BMKG, mengungkapkan suhu panas tertinggi terjadi di wilayah Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang mencapai 38,4 derajat celcius.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta mengatakan, suhu panas maksimum lebih dari 37-37,8 derajat celcius tercatat melanda wilayah Majalengka, Semarang, dan Bima di Nusa Tenggara Barat baru-baru ini.
BACA JUGA:Waspada Penipuan, ini 3 Cara Bedakan BRImo FSTVL yang Asli dan Palsu!
Kemudian pada saat yang sama, tim meteorologi BMKG juga menganalisis suhu panas maksimum yang mencapai 35,4- 36,4 derajat celcius.
Suhu tersebut melanda di wilayah Lampung, Bulungan di Kalimantan Utara, Sikka di Nusa Tenggara Timur, Sidoarjo di Jawa Timur, Pekanbaru di Riau, dan Palembang di Sumatera Selatan.
Lantas, sampai kapan cuaca panas di Indonesia ini akan berlangsung ? dibawah ini penjelasan dari BMKG.
Penjelasan dari BMKG
BACA JUGA:2 Wanita Pegawai Bank Mekar di Banyuasin Dirampok, Uang Puluhan Juta dan Barang Berharga Raib
Disampaikan oleh Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardani bahwa, suhu terik yang saat ini mendominasi wilayah Indonesia bagian selatan secara umum disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu:
1. Gerakan semua matahari
Kata Ida, pada Oktober 2024, posisi matahari secara semu berada lebih dekat dengan wilayah selatan ekuator.
Hal ini, kata dia, kemudian meningkatkan intensitas radiasi Matahari di wilayah Indonesia, khususnya Jawa, yang menyebabkan suhu terasa lebih panas.
BACA JUGA:Rumah Roboh Diterjang Angin Kencang, Satu Keluarga di Lubuk Linggau Terpaksa Tidur Tanpa Atap
2. Pengaruh sikon tropis
Siklon tropis seperti Kong-rey yang baru-baru ini aktif di Samudra Pasifik juga berpengaruh terhadap suhu terik di Indonesia.
Dimana, siklon tersebut menarik massa udara dari wilayah sekitarnya, termasuk Indonesia.