Mengenal NASAKOM Konsep Politik yang Dicetus oleh Bung Karno

Senin 30-09-2024,13:25 WIB
Reporter : M Raihan Putra
Editor : M Raihan Putra

LINGGAUPOS.CO.ID - NASAKOM adalah singkatan dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme, yang menjadi gagasan penting dalam sejarah pemerintahan Indonesia, khususnya pada era Demokrasi Terpimpin di bawah kepemimpinan Presiden Ir. Sukarno dari tahun 1959 hingga 1965.

NASAKOM dirancang sebagai konsep yang menggabungkan tiga ideologi utama yang kala itu mendominasi politik Indonesia, yaitu nasionalisme, agama, dan komunisme.

Tujuan Dibentuknya NASAKOM

Ir. Soekarno mencetuskan konsep NASAKOM dengan tujuan untuk menyatukan tiga kekuatan politik besar yang ada di Indonesia. Tiga pilar ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat dalam menciptakan stabilitas politik di Indonesia pada masa itu. 

BACA JUGA:Mengenang Peristiwa G30S PKI: Tragedi Bersejarah di Indonesia

Tujuan utama Bung karno adalah mencegah terjadinya perpecahan di antara kelompok-kelompok nasionalis, agama, dan komunis yang sering kali berseteru, dengan harapan Indonesia bisa maju sebagai bangsa yang bersatu.

Pencetus NASAKOM Bung Karno

Ir. Sukarno, proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia, adalah sosok di balik gagasan NASAKOM. Meskipun NASAKOM baru dikenal luas di akhir dekade 1950-an, konsep ini sebenarnya sudah terlintas dalam pikiran Soekarno sejak lama. 

Bahkan, Bung Karno sudah merumuskan gagasan mengenai tiga pilar utama ini jauh sebelum ia menjadi presiden, tepatnya pada tahun 1926.

BACA JUGA:Orang ini adalah Pembunuh Jendral Anumerta Letjen Ahmad Yani saat Peristiwa G30S PKI

Sejarah Lahirnya NASAKOM

Konsep dasar dari NASAKOM mulai terlihat pada tahun 1926, saat Sukarno menulis artikel di surat kabar Soeoleh Indonesia Moeda. 

Dalam artikel tersebut, Sukarno menjelaskan bahwa di negara jajahan, ideologi nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme bisa saling melengkapi satu sama lain. Ia menyebut ketiga ideologi ini sebagai roh dari pergerakan nasional di Asia, termasuk di Indonesia.

Pada masa pergerakan nasional, Sukarno melihat adanya tiga kekuatan politik besar yang bisa dijadikan pilar utama pergerakan rakyat Indonesia, yaitu nasionalisme, agama, dan komunisme.

BACA JUGA:Kenapa G30S PKI Gagal, Temukan Jawabannya Disini

Ketiga pilar ini tidak hanya mencerminkan kekuatan politik saat itu, tetapi juga mencerminkan keyakinan Soekarno bahwa ketiga ideologi ini bisa disatukan untuk kepentingan bangsa.

Pilar-Pilar NASAKOM

Pilar Nasionalisme

Pilar pertama dari NASAKOM adalah nasionalisme, yang diwakili oleh Partai Nasional Indonesia (PNI). Dalam sejarah pergerakan nasional, gagasan nasionalisme mulai berkembang pada tahun 1912 dengan berdirinya Indische Partij (IP), yang didirikan oleh Tiga Serangkai, yakni Tjipto Mangoenkoesoemo, Douwes Dekker, dan Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara. IP menjadi pelopor pergerakan nasionalisme di Indonesia.

Kategori :