LINGGAUPOS.CO.ID - Untuk menghadapi tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2024, setidaknya 5 strategi belajar berikut yang perlu kamu terapkan. Buruan catat.
Salah satu tahapan yang harus dilewati oleh pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 adalah Seleksi Kemampuan Dasar (SKD).
SKD menjadi tahapan yang paling menantang dalam proses rekrutmen CPNS 2024, sebab ditahap ini juga banyak peserta seleksi yang gugur.
Untuk itua, dalam menghadapi tes SKD yang akan datang dibutuhkan usaha dan strategi belajar khusus agar bisa lolos tahap SKD.
BACA JUGA:Kumpulan Soal Hitungan TIU SKD CPNS 2024 yang Sering Keluar Beserta pembahasan, Buruan Simak!
Adapun tes SKD sendiri terdiri dari tiga materi utama yaitu tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP).
Ketiaga materi SKD tersebut dirancang untuk mengukur kemampuan, pengetahuan, serta kepribadian calon ASN.
Tes SKD menjadi semakin menantang dengan banyaknya pelamar CPNS, sehingga pelamar dengan nilai tertinggilah yang akan masuk dalam peringkat lolos.
Namun, meski tes SKD CPNS 2024 tidak mudah, tetapi tantangan ini bisa anda atasi dengan strategi belajar yang efektif dan terstruktur.
Didampingi perencanaan dan usaha yang tepat, SKD bukan lagi menjadi hambatan, melainkan untuk membuktikan diri bahwa anda mampu menghadapi tahap ini.
Untuk itu, berikut LINGGAUPOS.CO.ID telah merangkumnya untuk anda, 5 strategi belajar SKD CPNS yang bisa kamu lakukan untuk memaksimalkan persiapan tes dikutip dari akun TikTok @aryafenita.
5 Strategi Belajar CPNS 2024
1. Kenali Diri
BACA JUGA:Status MS Seleksi Administrasi CPNS 2024 Bisa Berubah TMS, Ini Penyebabnya, Buruan Cek!
Langkah pertama yang penting adalah mengenali di mana kekuatan dan kelemahanmu. Hal ini terkait dengan apakah kamu lebih unggul di TIU yang menuntut kemampuan logika dan analitis?
Atau mungkin kamu lebih kuat di TWK yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang sejarah, undang-undang, dan sistem pemerintahan Indonesia? Atau justru di TKP yang menguji soft skill seperti kepemimpinan dan kerja sama?