Rahma mengatakan bahwa tenaga pengajar atau guru, teruntuk guru kelas semua berdasarkan pada latar belakang yang memang relevan.
“Untuk guru kelas semuanya PGSD, Alhamdulillah yang memang sesuai dengan jalurnya masing-masing,” ujarnya.
Sedangkan, selanjutnya, untuk pelajaran agama islam yang juga terdapat Fiqih, Alquran hadist, Bahasa Arab, akan diajarkan oleh guru-guru yang berasal dari bidang tersebut.
Dalam hal keagamaan, Rahmah mengatakan bahwa mereka tidak menuntut anak-anak untuk harus menghafal Alquran.
BACA JUGA:SMP Negeri 2 Lubuk Linggau Kembali Ukir Prestasi, dari Pramuka Hingga Olimpiade Nasional
Namun, hal itu akan diguyur oleh anak-anak jika memang dari bacaan hingga arti mereka sudah bisa memahami.
“Kami tidak menuntut anak-anak hafal Alquran, karena disini anak-anak itu belajar tafsirnya, bacaan Alquran nya,” kata dia.
Untuk itu, anak-anak akan lebih ditekankan pada pembacaan Alquran yang benar, “ Kami juga mengharapkan anak-anak hafal Alquran tetapi tidak ditekankan, justru lebih kepada pembacaan Alquran yang sesuai dengan tajwid dan sebagainya,” lanjutnya.
Selain itu, metode pembelajarannya pun punya ciri khusus, yakni per jilid dimana anak-anak akan diajarkan dari jilid awal atau satu hingga akan terus meningkat sampai pada jilid 6.
BACA JUGA:Sekolah di SMPIT Raudhah Boarding School Lubuk Linggau, Siswa Pintar Ngaji Melek Teknologi
“Kita disini menggunakan metode Ummi yakni dari jilid 1 sampai jilid 6, setelah lulus dari jilid 6 yakni dengan bacaan Alquran yang bagus sesuai tajwid barulah dikelompokkan pada anak-anak yang sudah dapat membaca Alquran,” bebernya.
Yayasan Pendidikan Islam Az-Zahira Lubuk Lainggau pun memiliki misi agar dapat mendidik, melatih, dan membimbing generasi penerus yang berwawasan global dan berakhlakul karimah, mengembangkan sistem pendidikan sekolah yang unggul, menerapkan pembelajaran agama islam dengan merujuk kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI