Viral Video Bullying Siswi SMP di Muba, Sekolah Bilang Hanya Akting, Keluarga Tak Terima

Sabtu 07-09-2024,11:40 WIB
Reporter : Endah Sari
Editor : M Raihan Putra

Dalam pesan yang disampaikan pihak sekolah SMP Negeri 5 Sekayu menyebutkan bahwa video pembullyan yang beredar hanyalah akting dengan topik stop bullying.

“Malam min, ini dari SMP N 5 Sekayu mau klarifikasi kalau video yang diposting di ig mimin Sekayu hanyalah akting dalam pembuatan Video Pembelajaran P5 (Projek Penguatan Profil Pancasila) yang bertema Bangunlah Jiwa dan Raganya dengan topik Stop Bullying,” ujar pihak sekolah melalui DM instagram.

Sementara itu, banyak warganet menduga bahwa video tersebut bukanlah akting, alias memang benar adanya.

Pihak Keluarga Tak Terima

BACA JUGA:Listrik Padam Hari ini Selama 8 Jam, Lubuk Linggau, Mura dan Musi Rawas Utara

Menurut penuturan dari Tari, selaku saudara dari korban, mengatakan jika pembullyan itu terjadi pada 27 Agustus 2024.

“Adik kami pulang dalam posisi jilbab sudah robek, di kening benjol. Terus dia bilang mau pindah sekolah karena takut dibully 5 orang,” ujarnya, dikutip LINGGAUPOS.CO.ID pada Sabtu, 7 September 2024.

Bahkan, kata dia, pinggang adiknya pun juga ditendang dan sempat diurut. Saat ini, adiknya itu setiap mau pergi sekolah selalu ketakutan.

“Esoknya pada tangga 28 papa kami langsung ke sekolah dan cuma diselesaikan di kantor. Setelah kejadian itu malah kami dapat kabar, mereka ngebully kawan yang lain," lanjutnya.

BACA JUGA:Tampil Sporty dan Modern, Cek Spesifikasi, Fitur Serta Harga Motor Yamaha Jupiter Z1

Keluarga pun mempertanyakan respon dari pihak sekolah atas kejadian tersebut. Bahkan, pihak sekolah tidak memberi dispensasi atau hukuman terhadap pembullyan adiknya itu.

“Ini cuma disuruh selesaikan masalah di sekolah, habis itu pelaku cuma disuruh mengerjakan tugas sekolah. Kok mereka (pihak sekolah) bisa sepele dengan mental anak-anak, masalahnya adik saya jadi takut setiap mau pergi sekolah karena terbayang-bayang perilaku temannya,” jelasnya.

Diungkapkan Tari, ia pun juga sudah ke sekolah bersama 2 orang korban aksi perundungan lainnya yang juga baru berani buka suara. Mereka didampingi Disdikbud Muba, perlindungan anak dan perempuan, serta personil Polres Muba.

“Korbannya 2 orang dan sekelas dengan adik saya. Tadi pagi kami bersama Dikbud Muba, perlindungan anak dan perempuan, serta personil Polres Muba datang ke sekolah,” ungkapnya.

Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI 

Kategori :