3. Dugaan Mengarah Kekerasan Seksual
Dalam kasus kematian Ayu, Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Palembang juga mengambil sampel vagina dan rental swab. Namun hasilnya bukan untuk dikonsumsi karena akan diserahkan ke Laboratorium Patalogi Anatomi.
Terpisah Winarti (39) ibu korban berharap kepada pihak kepolisian segera mengungkap pelaku dan motif pembunuhan anaknya.
Direncanakan, Senin 2 September 2024, jasad korban dimakamkan di TPU Kandang Kawat Palembang sekitar pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA:Dump Truk Terjun ke Sungai di Tugumulyo Mura, Begini Kondisi Sopir
Winarti mengaku mendapatkan kabar kalau anaknya tewas dibunuh dari keponakannya Minggu, 1 September 2024 sekitar pukul 17.00 WIB.
Oleh pihak kepolisian, jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Palembang.
Beberapa jam sebelumnya, sekitar pukul 12.00 WIB, Winarti sempat bertemu dengan korban. Hanya saja saat itu ibu korban yang baru pulang tidak sempat berbicara.
“Lalu dia (korban) pergi tidak pamit lagi," cerita Winarti.
BACA JUGA:Keterlaluan, Pencuri di Lubuk Linggau Embat Kursi Roda Anak Disabilitas
Winarti mengaku selama ini anak tirinya iti tidak memiliki masalah dengan siapapun. Namun ada kecurigaan 3 hari sebelum ditemukan dibunuh, korban sempat pamit hendak main ke rumah temannya.
"Saya tidak tahu siapa temannya siapa. Anak saya juga tidak memiliki HP," kata Winarti.
Kepala SMP Tri Budi Mulya (TBM) Kota Palembang, Siti Aisyah saat dikonfirmasi membenarkan Ayu merupakan salah satu peserta didiknya.
Pihaknya mendapatkan informasi Ayu meninggal, Minggu, 1 September 2024 sekitar pukul 16.30 WIB.
BACA JUGA:Usai dari Lubuk Linggau, 1 Tewas, Pick Up dan Motor Ditabrak Kereta Api di Rejang Lebong Bengkulu
Namun dia menegaskan pada Minggu, 1 September 2024 tidak ada ekstrakurikuler atau kegiatan lainnya di sekolah yang dipimpinnya.