Namun, murid yang dirawat telah dalam kondisi normal usai mendapatkan perawatan medis.
Untuk mengantisipasi kejadian, seluruh permen semprot tersebut kini telah ditarik dari kantin sekolah.
"Pengawasan jajanan di sekolah tetap kami lakukan agar tidak ada lagi bahan berbahaya yang dijual terutama di kantin kantin sekolah," tutupnya.
Sebelumnya, Tedy juga mengatakan bahwa pihaknya telah mendatangi SDN 39 Palembang, lokasi awal korban kejang-kejang serta sudah menelusuri produk tersebut.
BACA JUGA:5 Pelajar SD di Palembang Keracunan Permen Semprot, Adakah di Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Muratara
Diketahui sebelumnya, lima pelajar SD Negeri 39 Palembang keracunan permen semprot, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Kejadiannya, Senin 29 Juli 2024 kemarin sekitar pukul 09.30 WIB. Kelima pelajar tersebut harus menjalani perawatan di RS Bunda Palembang.
Kepala SD Negeri 39 Palembang, Maila, dikutip dari sumeks.co membenarkan kejadian yang menimpa lima orang anak didiknya.
Dijelaskannya, para siswa tersebut awalnya membeli permen semprot yang dijual penjaga sekolah.
BACA JUGA:Penjual Mie Formalin di Lubuk Linggau Dituntut Hukuman Penjara di Palembang
Namun setelah mengkonsumsi permen tersebut, lima pelajar mendadak muntah-muntah dan kondisi tubuh kejang-kejang.
"Kami kaget dan para guru menanyai mereka dan teman-temannya. Katanya mereka baru saja jajan permen semprot, itu yang menjualnya penjaga sekolah," ungkapnya.
Ditambahkan Maila sebenarnya ada ada sejumlah siswa lain yang juga beli permen semprot itu tapi tidak mengalami muntah seperti lima siswa lain.
Kemudian kelimanya dibawa ke RS Bunda Palembang. Ditambahkannya, menurut keterangan orang tua, memang anak-anak itu memiliki riwayat sakit seperti maag atau lambung dan kejang-kejang.
BACA JUGA:Heboh, Polisi Bentrok dengan Brimob, Suara Tembakan Buat Takut, Begini Penyebabnya
“Mungkin fisik mereka tidak kuat hingga muntah-muntah," jelas Maila yang juga sudah melapor ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang melalui Bidang SD.