Mengenal Cut Nyak Dien Pahlawan Kemerdekaan Wanita yang Memimpin Perang, Begini Kisahnya

Selasa 30-07-2024,09:15 WIB
Reporter : Endah Sari
Editor : Budi Santoso

Pencarian pun dilanjutkan ke hutan Beutong, hingga akhirnya pada 7 November 1906, seorang anak kecil kurir Cut Nyak Dien tertangkap dan menunjukkan lokasi persembunyiannya.

Pasukan Belanda segera menyerang pondok tempat Cut Nyak Dien dan Cut Gambang tinggal.

Selanjutnya Cut Nyak Dien pun ditangkap kemudian dibawa ke Kutaraja, Banda Aceh. Sesuai janji, Belanda memperlakukannya sebagai keluarga bangsawan.

BACA JUGA:Big Crepes Telok Congkel Lubuk Linggau Buka Lowongan Kerja, Berikut Posisi dan Kualifikasinya

Adapun, rakyat Aceh yang mendengar Cut Nyak Dien di penjara lantas datang berkunjung untuk menjenguk.

Namun, hal tersebut justru membuat khawatir pihak Belanda, mereka takut simpati dari rakyat Aceh terhadap Cut Nyak Dien akan memicu perlawanan hingga akhirnya Cut Nyak Dien diasingkan.

Belanda mengasingkan Cut Nyak Dien ke Sumedang, Jawa Barat, pada 11 Desember 1906.

Pada awalnya Cut Nyak Dien diasingkan ke Batavia (Jakarta), tetapi diminta oleh Pangeran Aria Soeria Atmadja, Bupati Sumedang untuk dipindahkan ke wilayahnya yang dianggap lebih aman.

BACA JUGA:Info Lowongan Kerja di Bougen Vet Palembang, Gaji Bisa Sampai Rp3 jutaan

Selama di Sumedang, Pangeran Aria Soeria Atmadja menempatkan Cut Nyak Dien di rumah Haji Sanusi, yang tidak jauh dari Masjid Agung Sumedang, tetapi masih berada di bawah pengawasan ketat militer Belanda.

Disana, dalam kondisi mata yang tak lagi prima Cut Nyak Dien sempat menghabiskan waktu di pengasingan dengan memberikan pelajaran agama Islam, termasuk membaca Al Quran dan pengajian.

Hingga akhirnya seorang Cut Nyak Dien meninggal dunia pada 6 November 1908, di tempat pengasingannya di Sumedang.

Hingga saat ini, makam Cut Nyak Dien di Gunung Puyuh, Sumedang, masih ramai dikunjungi oleh masyarakat yang  datang berziarah.

BACA JUGA:Lowongan Kerja di Es Duren King Palembang Untuk 3 Orang Minimal Lulusan SMP, Ini Posisi Yang Dibutuhkan

Cut Nyak Dien dan Teuku Umar kemudian mendapat julukan Een National Heldenpaar atau berarti Pasangan Pahlawan Nasional.

Itulah sejarah singkat mengenai sosok pahlawan wanita pejuang kemerdekaan Indonesia, Cut Nyak Dien. (*)

Kategori :