LINGGAUPOS.CO.ID – Semarak perayaan 17 Agustus sangat identik dengan berbagai perlombaan yang biasanya akan diadakan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah lomba makan kerupuk.
Dalam perlombaan ini, setiap peserta harus beradu cepat menghabiskan kerupuk di hadapannya dengan kedua tangan wajib ditaruh di belakang.
Keseruan lomba akan semakin terlihat ketika para peserta mulai kesulitan menggigit kerupuk yang bergoyang-goyang di depan mereka. Berikut ini sejarah lomba makan kerupuk.
Dikutip LINGGAUPOS.CO.ID dari laman wikipedia pada Senin, 29 Juli 2024 berikut ini informasi mengenai sejarah singkat dari lomba makan kerupuk.
BACA JUGA:Sejarah Balap Karung, Lomba Tradisional Peringatan HUT Kemerdekaan RI
Sejarah Awal Mula Lomba Makan Kerupuk di Indonesia
Lomba makan kerupuk sangat erat kaitannya dengan masa perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Diketahui pada tahun 1930 hingga 1940an bangsa Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi sehingga membuat rakyat Indonesia mau tidak mau menjadi akrab dengan kerupuk karena dijadikan sebagai lauk atau pelengkap makanan pada masa itu.
Selain itu juga, seperti diketahui kerupuk juga merupakan makanan yang sangat identik dengan rakyat dikarenakan harga jual kerupuk yang sangat murah.
BACA JUGA:Sejarah Awal Mula Panjat Pinang, Lomba Tradisional Kemerdekaan RI
Tepatnya pada tahun 1950an, bangsa Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi dan perlombaan makan kerupuk pun diadakan pertama kali untuk mengingat bahwa rakyat Indonesia pernah berada di masa krisi yang ditandai dengan rakyat yang makan dengan kerupuk.
Kerupuk dijadikan sebagai lambang kesetaraan semua rakyat Indonesia disaat sedang mengalami kesusahan dalam ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Meskipun lomba kerupuk dipandang sebagai hiburan di masa sekarang, namun hal ini juga dijadikan sebagai simbol persatuan agar masa sulit yang pernah di alami oleh bangsa Indonesia tidak akan terulang lagi.
Cara Bermain Lomba Makan Kerupuk
BACA JUGA:6 Pahlawan Wanita Indonesia Berperan Penting Dalam Kemerdekaan, Patut Dikenang, Begini Perjalanannya