RIAU, LINGGAUPOS.CO.ID - Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang viral lantaran isi bensin hanya Rp10 ribu, kini meminta maaf, begini kata mereka.
Usai videonya viral di media sosial, oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang isi bensin Rp10 ribu sembari tertawa terbahak kini meminta maaf.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan oknum PNS isi bensin Rp10 ribu di SPBU sembari tertawa.
Namun, dalam video tersebut warganet juga menyoroti mimik wajah dari petugas SPBU yang terlihat kesal namun tetap melayani permintaan dari pembelinya itu.
BACA JUGA:Meriahkan Hari Pengayoman Ke-79, Lapas Kelas IIA Lubuk Linggau Gelar Upacara Pembukaan Porsenap
Alhasil video itupun viral dan menuai kecaman dari warganet hingga pihak SPBU buka suara dan menilai hal itu tidak etis apalagi untuk sebuah konten.
Kini kembali beredar di media sosial sejumlah PNS tersebut tampak sedang berada di SPBU dan bersama seorang petugas SPBU si abang yang mereka rekam saat isi bensin Rp10 ribu itu.
Diketahui empat oknum berseragam PNS menyampaikan klarifikasi mereka terkait kejadian yang viral.
Dalam klasifikasinya tersebut, diketahui jika keempat oknum berseragam PNS itu merupakan staf dan guru di salah satu SMPN di Riau.
BACA JUGA:Warga Tugumulyo dan Megang Sakti Musi Rawas Jadi Korban Tabrak Lari di Lubuk Linggau
“Sayalah pribadi yang merekam video tersebut tanpa sepengetahuan rekan-rekan yang ada di dalam mobil. Saya meminta maaf kepada seluruh pihak yang merasa tersinggung dan tidak nyaman atas penayangan video di media sosial tersebut," ujat staf SMPN mengaku sebagai perekam.
Ia juga mengatakan bahwa saat itu hanya kaget ada mobil pribadi yang isi bensin senilai Rp10 ribu.
“Saya tertawa dalam video itu karena kaget karena mobil pribadi membeli BBM Rp 10 ribu di SPBU Rimba Panjang, Kecamatan Tambang,” lanjutnya.
Sebelumnya telah diberitakan, Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sejumlah orang berseragam khaki alias Pegawai Negeri Sipil (PNS) beli bensin mobil senilai Rp10 ribu.
BACA JUGA:Bapas Musi Rawas Utara Ikuti Rapat Terkait Laporan Pembimbingan Klien Secara Daring