Walaupun terkesan sederhana, tradisi ini melambangkan rasa hormat manusia pada hewan kurban yang nantinya bakal disembelih.
2. Accera Kalompoang, Gowa
Tradisi Accera Kalompoang ini telah ada sejak 1605 lalu sehingga tradisi ini sudah melekat sekali dengan masyarakat.
Bahkan tradisi ini juga telah dinobatkan sebagai warisan tak benda serta meraih sertifikat resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek) 2018 lalu.
BACA JUGA:Salat Idul Adha Wajib Keramas, Benarkah? Cek Hukum, Niat dan Waktu Terbaiknya di Sini
Tradisi ini telah dilaksanakan setelah salat Idul Adha, yang mana kegiatan ini melibatkan keluarga kerajaan serta Pemerintah Kabupaten Gowa dalam proses pencucian benda pusaka dari Kerajaan Gowa.
3. Gamelan Sekaten, Cirebon
Bukan hanya saat Idul Adha, tradisi Gamelan Sekaten ini dilakukan sebenarnya dilakukan saat Idul Fitri.
Selain itu, tradisi ini juga biasanya digelar di Keraton Kesepuhan Cirebon pada saat perayaan hari raya.
BACA JUGA:Idul Adha 2024 Menurut Pemerintah, NU dan Muhammadiyah, Samakah dengan Arab Saudi
Lantunan dari gamelan yang berlangsung dari pagi hingga siang juga bakal dimulai setelah sultan Keraton Kesepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Dengan kehadiran gamelan ini diyakini pengaruh Wali Songo, khususnya Sunan Gunung Jati, sebagai pertanda dakwahnya mengenai Islam melalui seni di zaman dulu.
4. Tumpeng Sewu, Banyuwangi
Tumpeng Sewu menjadi ritual adat suku asli Banyuwangi yang digelar seminggu sebelum Idul Adha, dan kabarkan Tumpeng Sewu ini sudah digelar pada Minggu, 9 Juni 2024 malam lalu.
BACA JUGA:Harga Pangan di Sumatera Selatan Menjelang Idul Adha 2024, Telur, Daging dan Bawang Jadi Segini
Tradisi makan bersama dengan menggelar seribu tumpeng di pinggir jalan ini diyakini sebagai warisan adat leluhur.