"Saya sudah ikhlas, tapi kalau bisa ditemukan," kata Arman.
Ketika kejadian anaknya hanyut di Sungai Mesat, dirinya sedang tidak di rumah. Saat itu Arman sedang bekerja sebagai kernet truk ekspedisi Jakarta-Bungo Jambi.
Dia mengaku terakhir bertemu anaknya Satria pada Minggu, 2 Juni 2024 pagi sebelum pergi ke Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.
Ketika itu, almarhum Satria sempat bertanya kepada ayahnya perihal mobil remot yang dipesannya.
BACA JUGA:Balita yang Hanyut Paska Banjir di Lubuk Linggau, Belum Juga Ditemukan
Sebab sebelum Arman ke Jakarta, Satria sempat meminta untuk dibelikan mobil remote.
"Saya bilang nanti nunggu ayah pulang. Kemudian saya berangkat ke Bungo, karena mobil sedang di sana," kenang Arman.
Dikatakan Arman, setelah dirinya sampai di Bungo Provinsi Jambi sopir mobil ekspedisi yang di kernetinya menyuruh dia kembali pulang ke Lubuk Linggau karena anaknya sakit.
Arman langsung bergegas pulang ke Lubuk Linggau dan terkejut mengetahui rumahnya sudah ramai.
BACA JUGA:Merinding, Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya Sendiri, Kronologinya Bikin Nyesek
Arman kemudian mendapat berita bahwa anaknya tenggelam terbawa arus Sungai Mesat.
Diketahui jasad Balita bernama Satria(4) itu ditemukan Kamis, 6 Juni 2024 sekitar pukul 16.30 WIB.
Jasad Balita itu ditemukan di aliran sungai Mesat di GBS Lestari RT 03 Kelurahan Taba Lestari Kecamatan Lubuk Linggau Timur 1.
Jasad korban ditemukan tersangkut di semak dalam kondisi mengenaskan menimbulkan bau.
BACA JUGA:Tabrak Mobil Tenaga Medis, 2 Pemuda Pedang Musi Rawas Tak Sadarkan Diri, Begini Kronologisnya
Kapolres Lubuk Linggau AKBP Indra Arya Yudha melalui Kapolsek Lubuk Linggau Timur AKP Sugito membenarkan penemuan jasad korban. “Ditemukan pukul 16.30 WIB,” kata Sugito, Kamis, 6 Juni 2024.