Dikarenakan, ada kemungkinan juga bahwa barang tersebut merupakan hasil dari proses pemugaran.
Adapun pedagang barang antik lainnya di Pasar Antik Surabaya, Aji Fauzi, ia menurutkan bahwa dirinya pernah tertipu saat membeli barang dari kolektor.
Uang yang dibelanjakan pada saat itu mencapai hingga Rp7,5 juta.
Seiring dengan waktu, ia juga baru sadar bahwa barang yang ia beli adalah palsu pada saat pembeli hendak membelinya.
BACA JUGA:Intip 8 Barang Antik Ini Dijamin Cocok jadi Pemanis Interior Rumah Modern, Buruan Cek Apa Saja
Yang pada akhirnya, ia menjual seharga Rp2,5 juta pada pembeli.
“Orang pengalaman saja bisa tertipu, apalagi yang awam,” kata dia.
Sementara itu, Christian Deydier seorang pakar arkeologi terkemuka di China, menyebut bahwa untuk mengerti keaslian barang antik apakah asli atau palsu, pembeli harus mempunyai jiwa seni yang tinggi.
Selain itu juga, harus mempunyai insting merasakan dari dalam hati, apakah barang tersebut dapat menyenangkan diri ataupun tidak.
BACA JUGA:Surga Kolektor! Intip 5 Rekomendasi Pasar Barang Antik di Indonesia yang Sayang untuk Dilewatkan
Bukan hanya itu saja, Deydier juga menambahkan cara unik lainnnya yaitu dengan cara menyentuh, memelajari material hingga gaya dari barang antik tersebut.
“Coba untuk memegangnya, tapi harus dengan hati dan perasaan. Lihat materialnya dan cari tahu dengan benar, kemudian perhatikan style dari desainer barang antik tersebut. Jika Anda sudah pernah melihat sebelumnya, perlu diragukan keasliannya. Barang antik, hanya diproduksi satu piece dalam koleksinya,” ucap Deydier. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI