Mahasiswa diperbolehkan membawa hasil buminya untuk dibantu dijualkan oleh pihak kampus apabila tidak ada uang saat bayar biaya kuliah.
Hasil bumi yang diserahkan disesuaikan, jika tunggakan per bulannya Rp 200 ribu, maka bisa membawa hasil bumi atau pun bahkan ikan tangkapan seharga Rp 200 ribu.
Menurut Erwin untuk tetap terus menjaga program membantu mahasiswa ini, ke depannya UNIMOF akan membuat satu unit baru pengelolaan hasil bumi mahasiswa.
Tujuanya supaya pasarnya lebih luas. Kemudian juga mendukung program pemerintah di bidang pendidikan dan bagian dari merawat fakir miskin yang memang ingin kuliah.
BACA JUGA:Sekolah Swasta di Lubuk Linggau Terzolimi, Ketua Yayasan Budi Utomo Lapor Wamenaker RI
Di UNIMOF sendiri, ada kategori mahasiswa yang mendapatkan diskon atau pun gratis biaya kuliah. Yakni, anak yatim yang dibebaskan dari biaya semesterannya.
Sedangkan biaya per semester di UNIMOF sudah beberapa tahun initetapkan diangka Rp3.510.000 per semester.
Uniknya lagi mahasiswa di kampus ini, 80 persen mahasiswanya itu Katholik bukannya muslim.
Mereka juga diakomodir dalam program tersebut. Khusus yang muslim ada beasiswa tahfidz Quran, minimal dua juzz itu bebas SBP. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI