"Rangkaian kejadiannya dari tahun kemarin sudah ada, berawal dari Muratara, lanjut ke Jambi dan sekarang di OKI," ujar Ruzuan.
Lebih lanjut, ia menyebut kasus terakhir kerbau mati mendadak terjadi pada Sabtu, 6 April 2024, ia membenarkan apabila ada beberapa ekor yang mati secara mendadak.
"Iya video yang beredar di medsos itu kasus yang kemarin. Kasus terakhir terjadi 6 April lalu. Tim kita sudah mengecek ke lapangan beberapa waktu lalu untuk tindakan pencegahannya," ungkapnya.
Menurutnya, penyakit ngorok pada kerbau yang terjadi di OKI ini sudah terjadi sejak awal Maret 2024.
BACA JUGA:Prediksi Jepang vs China, Piala Asia U-23, Selasa 16 April 2024, Kick Off 20.00 WIB
Pihaknya belum mengetahui detail berapa jumlah kerbau yang mati mendadak tersebut, namun diperkirakan sudah puluhan ekor.
"Iya kejadian pertama tahun ini pertengahan Maret lalu, petugas yang meninjau langsung memberikan vaksin ke kerbau yang sehat agar tidak menular," jelasnya.
Tidak dijelaskan lebih lanjut, mengenai adakah dampak penyakit ngorok pada hewan ini bagi manusia.
Ia hanya berharap, atas kejadian tersebut pemilik ternak dapat melakukan antisipasi dengan upaya pembersihan kandang secara berkala untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Banjir Usai Idul Fitri 2024 di Muratara, 3 Jembatan Gantung Putus, 2 Rumah Hanyut
Selain itu, untuk dapat memperhatikan pakan ternak serta memberi multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada ternak. (*)
Dapatkan update berita LINGGAUPOS.CO.ID di platform media sosial, dengan klik LINK INI