Pertama, tahukah kamu jika hari raya idul fitri adalah hari di mana umat muslim di seluruh dunia berbahagia dan bersukacita.
Adapun kebahagiaan dan kegembiraan ini adalah karena Allah SWT akan menganugerahkan pahala dan ampunan kepada mereka yang berhasil menyempurnakan ibadahnya.
Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam Al quran yang artinya:
“Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58).
BACA JUGA:Idul Fitri 2024, Arab Saudi dengan Indonesia Sama, Berikut Penjelasannya
2. Hari yang baik
Selanjutnya, hari raya idul fitri juga disebut sebagai hari yang baik. Ini karena hari raya idul fitri hendaknya diisi dengan dzikir, rasa syukur, serta ampunan.
Sebab, itulah ciri-ciri yang membedakan antara hari raya pada masa jahiliyah dengan hari raya pada masa Islam.
Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW ketika beliau sampai di Madinah, “Allah telah memberi ganti bagi kalian dua hari yang jauh lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Ab Daud dan An-Nasa’i).
BACA JUGA:Innalillahi, Komedian Babe Cabita Meninggal Dunia Hari Ini, Nyesek Isi Permohonan Maafnya
3. Hari kembali berbuka
Ketiga, rupanya hari raya idul fitri adalah hari dimana umat islam di seluruh dunia kembali berbuka atau makan.
Hal ini berdasarkan pada makna kata Id dan fitri. Kata Id berasal dari kata aada–yauudu yang berarti kembali. Sementara fitri, dalam hal ini, diartikan sebagai buka puasa untuk makan.
Adapun, Fitri yang berarti buka puasa diambil dari akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftaro-yufthiru). Adapun hadis yang membahas terkait hal ini, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah keluar pada hari Idul Fitri (ke tempat shalat) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Bukhari).